05|| Bertemu?

427 106 24
                                    

Assalamualaikum all.

Jangan lupa vote dan coment nya.

Happy Reading ✨
.
.
.
.
.

"Mau kemana lagi sih Ren? Gua mau ngasih ini ke Rachel sama Peter!" ucap Azka saat mereka semua sudah naik ke atas motor masing-masing.

"Udah diem. Tinggal nurut aja apa susah nya sih!" Tegas Rena membuat Azka tidak bisa menolak.

Selanjutnya mereka menancapkan gas motornya menuju suatu tempat.

20 menit kemudian mereka sampai di suatu lapangan yang tidak terlalu luas.

"Lah ngapain kita ke lapangan? Ini deket rumah nya Jessica kan?" Azka bingung karena merek semua berhenti di lapangan.

"Nah itu nenek lampirnya!" Lena menunjuk ke arah depan dimana ada seorang perempuan beserta 4 orang laki-laki, mungkin bisa di bilang bodyguard. Karena dari postur badannya yang tegap dan besar-besar.

"Jessica, lo kan itu." Azka mengarahkan senter HP nya ke arah seorang perempuan untuk memastikan bahwa itu adalah Jessica.

Karena di tempat ini tidak ada penerangan. Jadi mereka berenam menyalakan senter HP nya.

"Hai Azka, Darren, Zidan." Jessica hanya menyapa 3 lelaki itu tapi tidak dengan 3 perempuan yang menatap tajam kearahnya.

"To the point!" Rena sangat malas menghadapi Jessica.

"Azka lo ada hubungan spesial ya sama cewek gatel itu?" Jessica merangkul lengan Azka dan langsung di
tepis kasar oleh sang empu.

"Lepas gak? Jangan sentuh gua? Gua gak ada hubungan apa-apa sama Rena. Gua bilangin sekali lagi jangan pernah sentuh gua!" Ucap Azka dengan menahan emosinya.

"Tapi kemarin kamu berangkat bareng sama dia sih." Jessica memajukan bibirnya membuat semua yang ada disini ingin muntah.

"Ya emang kenapa? Masalah? Lagian rumah gua sama rumah dia deketan, searah juga. Lu mau berangkat bareng gua juga?"

Mendengar ucapan Azka membuat mata Jessica berbinar, " Emang boleh? Kalo boleh Jeje mau lah."

"Ya gak lah. Gak sudi motor gua di naikin sama perempuan kaya lo!"

"Bwahahaha, malu gak tuh."
Rena tertawa paling kencang.

Melihat teman-teman Azka mentertawakan dirinya, Jessica langsung menyuruh 2 bodyguard nya untuk menghajar Rena.

Bagi Rena melawan 2 bodyguard tidak ada apa-apanya. Perlu di garis bawahi Rena mengikuti ekstrakurikuler silat dan sering menang dalam setiap perlombaannya.

Dengan sigap ke-2 bodyguard tersebut berjalan ke arah Rena. Saat ingin melayangkan pukulan, tiba-tiba Azka melindungi Rena yang sudah siap dengan kuda-kudanya.

"Minggir Azka. Ngapain sih! Gua bisa, gua gak selemah itu" Rena sangat kesal kepada Azka.

"Gua tau lu jago silat. Tapi inget, lu itu perempuan. Tomboy boleh, tapi jangan lupa sama gender dan kemampuan."

Rena dan Azka saling membelakangi saat 2 bodyguard mempersempit gerakan mereka.

"JURUS KELINCI TERBANG!" Dengan sigap Azka menyentil dahi seorang bodyguard hingga jatuh.

Sedangkan Rena sibuk menarik rambut bodyguard yang satunya.

"SAKIT WOY. NANTI BOTAK NIH!" Ujar bodyguard yang sedang ditangani oleh Rena.

"Ini lagi berantem apa lagi mainan bagasikomaleo sih, jitak-jitakan jambak-jambakan." Lea menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tanpa mereka sadari, tepat di belakang Lena berdiri seorang bodyguard membawa kayu. Saat ingin memukul punggung Lena, tiba-tiba Zidan yang melihat itu berusaha melindungi Lena.

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang