20|| Sikap Aneh Azka.

295 29 30
                                    

Assalamualaikum all.

Alhamdulillah, AZKAREN up.

Jangan lupa vote dan komen.
Kasih krisar nya juga boleh.

Share cerita ini ke akun medsos yang kalian punya. Jangan lupa rekomendasiin juga ke teman-teman, ya.

Happy Reading ✨
.
.
.
.
.

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

“Lena, kiw. Gua haus nih,” celetuk Darren.

“Terus?” jawab Lena.

“Ambilin minum,” suruh Darren dengan mudahnya.

“Dimana?” jawab Lena dengan malas.

“Tas.”

Dengan segera Lena mengambilkan minum di tas Darren. Cowok itu menerimanya dengan senang hati dan langsung meneguk hingga tersisa sedikit karena untuk membasahi tubuhnya.

“Anjir, Darren! Rok gua basah!” Lena menjauhi Darren dan mengibas-ngibaskan roknya yang terkena cipratan dari cowok itu karena mengibaskan rambutnya.

Kavin melindungi tubuh Lea agar tidak terkena juga.

“Maaf, gua cuma mau ngelindungin supaya seragam lu gak basah.” Kavin melepas pelukannya saat Lea menatapnya datar.

“Kesempatan dalam kesempitan,” cibir Rena.

Kavin menatap nyalang sepupunya tersebut.

“Dia masih marah. Cewek sekali disakiti gak bakal bisa ngelupain apa yang udah cowok lakuin ke dia,” bisik Rena tepat ditelinga Kavin.

“Lu berdua bisik-bisik apa, sih?” tanya Lena.

“Kepo,” jawab Rena dan Kavin bersamaan.

Lena mendengus. “Susah ya kalau sepupu sikapnya seserver.”

Azka berpindah duduk mendekati Zidan. Pasalnya, Azka melihat sahabatnya sedari tadi terus saja memperhatikan interaksi mereka tanpa niat ingin bergabung.

“Gimana kaki lu? Udah mendingan?” tanya Azka.

Zidan hanya mengangguk lesu.

“Kucel amat tuh muka?” Azka terkekeh.

Cowok itu menepuk punggung Zidan sebelum meluruskan tangannya untuk dijadikan tumpuan duduk.

“Eh iya, Bucel siapa sih? Gua dari semalem mikir itu terus.” Zidan membuka percakapan.

Azka menoleh. Raut wajahnya bingung. Ia tak bisa memberitahukan apa yang sebenarnya dan asal mula nama panggilan aneh itu muncul. Bisa-bisa image sebagai kapten basketnya rusak begitu saja.

“Gak tau, gua. Eh, lu sempet-sempetnya mikir hal yang gak jelas sampe malem.”

“Ya karena gua gabut. Jadi, gua kalau gabut suka mikirin hal yang gak jelas.”

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang