24|| Keadaan Rena

217 27 28
                                    

Assalamualaikum all.

Alhamdulillah, AZKAREN up.

Jangan lupa vote dan komen.
Kasih krisar nya juga boleh.

Share cerita ini ke akun medsos yang kalian punya. Jangan lupa rekomendasiin juga ke teman-teman, ya.

Happy Reading ✨
.
.
.
.
.

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

Rena mengerjap-erjapkan matanya menyesuaikan cahaya disekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena mengerjap-erjapkan matanya menyesuaikan cahaya disekitarnya. Seketika Azka menegangkan tubuhnya.

Rena memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Eugh, gua dimana?" tanyanya dengan mata yang belum terbuka sempurna.

"Rumah sakit. Gimana keadaan lo?" tanya Azka yang terlihat sangat khawatir.

Rena menoleh ke sumber suara. "Mendingan,"

Azka mengeluarkan sebungkus roti dari dalam saku hoodienya. "Nih makan. Soalnya lo belum makan dari pagi."

Rena menatap roti yang berada di tangan Azka tanpa minat. "Gua udah makan keripik pangsit tadi pas istirahat."

Azka menyentil dahi Rena dengan pelan. "Apaan, cuma makan 3 doang."

Kavin memasuki ruang UGD. Cowok itu sudah selesai melaksanakan sholat.

Rena menoleh saat mendengar suara pintu yang terbuka. "Oh, ada lo juga," ucapnya datar.

Kavin menoleh menatap Azka. Sedangkan yang ditatapnya mengangkat bahu acuh.

Yang ada dipikiran Kavin saat ini kenapa Rena berbicara dengan nada tak suka kepada dirinya. Rena jarang berbicara dengan nada datar kepadanya.

Biasanya, kalau Rena sudah seperti itu kepada Kavin berarti dia marah atau Kavin telah melakukan sesuatu yang tidak Rena sukai.

"Eh, itu rotinya Azka jangan lo makan. Dia baru minum air putih doang," cegah Kavin kepada Rena saat cewek itu memakan roti yang tadi dibelinya untuk buka puasa Azka.

"Udah, biarin aja sih," sela Azka.

"Jangan bilang ini roti buat buka puasa? Terus lo cuma minum air putih doang?" Rena mengangkat roti yang berada ditangannya dan mengarahkan ke Azka.

Azka berdehem. "Hmm."

"Terus gimana? Kalau gak, nanti habis pulang dari sini gua traktir lo deh." Rena merasa bersalah.

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang