Assalamualaikum all.
AZKAREN up lagi nih.
BUDAYAKAN VOTE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA
Jangan lupa klik bintangnya dan ramaikan setiap paragrafnya dengan komentar-komentar kalian.
Spam komen untuk next part.
Happy Reading ✨
.
.
.
.
.(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)
“Nak, kamu mau kemana?” Mami Adel yang melihat anaknya sedang buru-buru merasa heran. Terlihat Azka yang sedang mencari sesuatu di nakas kamarnya dengan raut wajah menahan marah.
“Gak kemana-mana kok, Mi. Mami gak usah khawatir.” Azka menengok ke arah maminya saat kunci motor yang ia cari sudah ketemu dan tersenyum lebar hingga matanya menyipit.
“Kamu gak lagi bohong sama mami kan?” Beliau memicingkan matanya sembari menatap anaknya dari bawah hingga atas. “Soalnya kamu jarang banget pakai pakaian serba hitam gini. Apa jangan-jangan kamu mau jadi teroris ya?”
Azka membelalakkan matanya. “Astagfirullah, Mi. Suudzhon terus sama anaknya. Azka ada janji sebentar.”
“Janji apa? Mau kemana? Pulang jam berapa?”
“Mi, tanyanya satu-satu. Azka ada janji sama teman, mau ke gudang. Palingan pulang siang.” jelas Azka.
“Mau ngapain ke gudang?”
“Mau nongkrong.” Setelahnya Azka menyalimi tangan maminya dan pergi menuju sebuah tempat.
Sepanjang jalan Azka terus menyumpah serapahi orang yang berani-beraninya menculik Rena. Ia tak menghiraukan teguran di sekitarnya karena ia menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Rena. Ia harus menyelamatkan Rena dan membawanya pulang dengan keadaan selamat, walaupun kecil kemungkinan cewek itu dalam keadaan baik-baik saja.
Ia memakirkan motornya tepat di depan gudang kosong yang berada di ujung Jalan Dirgantara. Dengan langkah lebar dan penuh emosi, Azka mendobrak pintu gudang dengan sekali tendangan. Dilihatnya suasana gudang yang sepi, pengap dan hanya terdengar suara jangkrik yang saling bersahutan.
Seseorang dengan pakaian serba hitam yang datang dari arah belakang lantas mendekati Azka dan tersenyum remeh.
“Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga.”
Azka menatap tajam seseorang yang berada di depannya. “Kasih tau gua di mana Rena!?”
Orang tersebut hanya terkekeh.
“Kasih tau gua di mana Rena?! Jangan sampai gua main tangan sama lo ya!” peringat Azka sekali lagi.
Azka mencoba untuk tidak menghajar perempuan di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAREN [END]
Jugendliteratur[REVISI SETELAH END] "Aku menerima mu dari sifat dan sikap bukan dari fisik maupun harta." *** Azka Earnest Vernandez, seorang most wanted dan kapten basket serta Renata Candragita Gavaputri seorang ketua kelas XII IPA 2. Tak banyak yang tau di bal...