08|| Azka & Mami

366 76 29
                                    

Tak perlu menjadi orang lain
Untuk terlihat baik agar di sanjung.
Cukup jadi dirimu sendiri apa adanya
Yang selalu memberikan pelangi yang abadi.

~Renata Candragita Gavaputri

Assalamualaikum all

Jangan lupa klik bintangnya dan komen.

Happy Reading ✨
.
.
.
.
.

"Lah ini Azka kemana? Kok motornya gak ada." Zidan melihat ke sekeliling memastikan bahwa Azka dan motornya masih berada di kawasan sekitar sekolah.

"Udah balik duluan kali." ujar Darren santai sambil sibuk menghabiskan siomay yang berada di dalam plastik yang tadi habis ia beli di kantin.

"Lo sih pake mampir ke kantin dulu. Jadinya kita di tinggal 'kan!"

"Ya mana gua tau kalo Azka ninggalin kita. Lagian dia kagak ngeliat apa motor kita masih di parkiran, di samping motor dia loh."

Zidan sangat kesal kepada Darren. Karena apa?

Karena Darren meminta dirinya untuk menemani ke kantin. Awalnya Zidan menolak, tapi melihat raut wajah yang dibuat-buat sedih oleh Darren. Mau tidak mau Zidan menurut dengan pasrah.

Karena ulah Darren, alhasil mereka berdua di tinggal pulang oleh Azka.

Mungkin, karena terlalu kesal menghadapi Jessica yang terus merengek kepadanya. Azka sampai tidak menyadari bahwa motor kedua sahabatnya yang tepat terparkir di sebelah kanan motornya masih setia di sana.

Memang sih, saat Azka sampai di parkiran ia langsung memakai helmnya dan tanpa melihat sekeliling.

"Benar-benar ya tu anak. Kita udah nunggu hampir satu jam malah di tinggal gitu aja."

Pletak

Zidan menyentil dahi Darren.

"Ya itu karena ulah lo, bego!"

"Lah kok gua?" Darren mengelus-elus dahinya yang sedikit perih. Sentilan Zidan memang tiada tandingannya.

Walaupun Zidan menyentilnya terlihat pelan, tapi efek nya woah, mantap!

"Eh kok gua di tinggal sih."

Darren buru-buru membuang bekas siomay ke dalam tempat sampah dan menyusul Zidan yang sudah mendahuluinya menggunakan motor berlalu meninggalkan parkiran sekolah.

Zidan tidak mempunyai banyak waktu untuk menghadapi teman modelan Darren. Akhirnya, ia meninggalkan Darren yang masih sibuk memikirkan dimana letak kesalahannya.

"Woy, ngapa gua di tinggal sih?!"
Darren mensejajarkan motornya dengan motor Zidan saat dirinya sudah berada di jalan raya.

Zidan masih diam, tak menggubris pertanyaan Darren.

"Bodo lah. Gak asik lo. Gak like."

Darren menoleh ke kiri untuk menatap wajah Zidan yang tertutup helm full facenya, sedangkan yang di tatap masih fokus kepada jalanan yang terlihat ramai.

Setelahnya, mereka sama-sama terdiam hingga suara Zidan membuyarkan fokus Darren yang sedang menatap ke depan.

"Gua duluan." pamit Zidan kepada Darren.

"Hmmmm." hanya deheman yang keluar dari mulut Darren.

Darren tidak marah atau ngambek kepada Zidan soal tadi. Tapi, dia hanya ingin menjawab dengan deheman saja.

💜💜💜

"ASSALAMUALAIKUM, MAMI KU!"

"Waalaikumsalam. Gak usah pake teriak juga, Dek."

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang