43|| Rindu yang Terobati

83 13 2
                                    

Selamat malam.

Seperti biasa, jangan lupa klik bintangnya dan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman dan akun medsos yang kalian punya.

Tandai jika ada typo.

Happy Reading ✨
.
.
.
.
.

============∆∆∆============

Setiap proses yang dijalani pasti akan lelah. Namun, kamu dapat memetik hasilnya dikemudian hari.
Jadi, semua akan terbayar dengan apa yang sudah diusahakan.

============∆∆∆============

~ Aeleasha Faakhira

============∆∆∆============

Menangis lah selagi itu bisa menenangkan pikiran mu.

============∆∆∆============

~ Elena Callista

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

Suara ketawa beradu dengan suara salah satu film kartun yang ditampilkan di layar televisi menghiasi ruang utama di sebuah rumah bertingkat dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara ketawa beradu dengan suara salah satu film kartun yang ditampilkan di layar televisi menghiasi ruang utama di sebuah rumah bertingkat dua.

Ditemani dengan semangkuk salad yang dibuatnya sendiri, Rena duduk di sofa berwarna merah. Kedua kakinya dilipat dan punggung yang disenderkan.

Jam delapan pagi Rena gunakan untuk bermalas-malasan. Yang biasanya ia berolahraga ataupun menyiram tanaman, tapi kali ini berbeda. Setelah selesai membantu bundanya memasak saatnya bagi Rena menikmati sarapan pagi dengan menu berbeda dari apa yang dimasaknya.

Rena sengaja tidak ikut sarapan dengan bundanya. Itu semua dilakukannya tanpa ada alasan tertentu.

Seperti biasa, bunda Ira sedang pergi ke pasar tradisional membeli bahan-bahan makanan yang sudah habis.

Ini pertama kalinya bunda Ira melaksanakan malam pergantian tahun tanpa hadirnya sang suami. Sudah seminggu ini suaminya tidak memberikan kabar. Bahkan, di handphone milik putrinya pun papa Gio tidak meneleponnya. Bisa jadi suaminya itu sedang sibuk bekerja.

Tok

Tok

Tok

Volume suara dari televisi yang cukup keras membuat Rena tidak bisa mendengar ketukan pintu tersebut. Ia masih fokus dengan acara kartun itu.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum, tan, Ren," salam seseorang yang mengetuk pintu tadi.

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang