15|| Lagi dan lagi

242 47 38
                                    

Assalamualaikum all.
Alhamdulillah AZKAREN up lagi.

Jangan lupa klik bintangnya dan ramaikan komentar disetiap paragrafnya.

Cerita ini boleh banget kalian rekomendasikan kepada teman-teman, share ke akun tik tok, Ig, WA, atau akun sosmed yang kalian punya.

Nanti kalau lewat fyp tik tok, Nad. Bakal aku komen juga🤩

Happy Reading
.
.
.
.
.

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(~~~>°°°°°°°°°°<~~~)

Rena menghembuskan napasnya kasar karena Papa Gio tidak bisa menjemput. Beliau sudah menyuruh Azka untuk menjemput Rena dan menunggunya sebentar di rumah. Sudah 1 jam ia menunggu Azka. Namun, batang hidungnya belum terlihat. Barang bawaan termasuk pakaian sudah ia masukkan ditas. Rena membereskan semuanya. Dirinya tak ingin meminta tolong kepada suster karena merasa tidak enak.

Sudah berkali-kali ia mencoba menelepon Azka, tetapi cowok itu sama sekali tidak mengangkatnya. Bahkan, handphonenya saja tidak aktif. Suara decitan pintu berhasil membuyarkan lamunannya. Cowok dengan pakaian Pramuka serta dasi yang melingkar dikerah bajunya masih terlihat rapi. Azka, ya cowok itu adalah Azka.

Raut wajahnya terlihat lelah karena sehabis mengikuti ekstrakurikuler wajib di sekolahnya, yaitu Pramuka

“Cepat!” ajak Azka yang sudah mengangkat 2 buah tas milik Rena.

Bahkan, cowok itu masih menggendong tas sekolahnya. Dirinya belum sempat untuk pulang ke rumah dan membersihkan diri.

“Nanti aja deh. Kayaknya lo capek.”

“Makanya gua ngajak lo pulang cepat.” Azka sama sekali tak menatap Rena.

Melihat Rena yang kesusahan turun dari brankar dan hendak duduk di kursi roda membuat Azka menghembuskan napasnya kasar. Cowok itu meletakkan kembali tas milik Rena, kemudian berjalan mendekati cewek itu. Tanpa aba-aba Azka segera membopong Rena dan menuntunnya untuk duduk di kursi roda.

Rena yang mendapat perlakuan seperti itu langsung terdiam.  “Ngapain sih lo gendong gua?!” sentak Rena sembari membenarkan ikatan rambutnya.

“Kelamaan kalo gak di gendong. Udah capek banget gua.”

“Tadi gua suruh istirahat dulu gak mau.” Rena memutar bola matanya malas.

Tanpa menjawab pertanyaan Rena, Azka segera mendorong kursi roda dan membawa 1 tas milik Rena, sedangkan 1 tas yang lainnya di pangku oleh cewek itu.

AZKAREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang