14. Beggin

4.2K 539 18
                                    


Hari ini adalah hari sabtu, dimana sekolah pun libur. Renjun sedang prepare karena hari ini dia akan pergi jalan-jalan bersama Haechan.

Dia hanya mengenakan celana jeans hitam, kaos putih polos yang di balut kemeja biru oversize di luarnya.

Baru saja dia akan pergi keluar kamar, ponsel nya berbunyi. Ada pesan masuk.

Jeno

| Ada waktu nggak?
| Aku ajak main mau ya?
09.12

Maaf Jeno |
Aku ada acara hari ini |
Lain kali aja ya? |
09.12

| Um..
| Okay
| Next time aja
09.12

Renjun tidak bisa mengatakan bahwa dirinya akan pergi bersama Haechan. Bagaimanapun, dia masih menyayangi Jeno walau dia sudah berniat untuk menjauhi laki-laki itu.

Kemudian Renjun memasukkan ponsel nya ke dalam saku dan pergi keluar kamar. Haechan sudah menunggu di ruang tamu sejak tadi.

"Maaf lama."

"Santai aja." Haechan berdiri dari duduknya, "Yaudah yuk."

Renjun mengangguk. Haechan mengulurkan tangan nya, menyuruh Renjun untuk menggenggam tangan nya.

Remaja Huang itu terkekeh dan menerima uluran tangan Haechan, saling menyelipkan jari jemari nereka.

"Tante! Pinjem anaknya bentar ya!!" teriak Haechan.

"Iya nak! Hati-hati!!" mama Renjun ikut teriak dari dapur.

Kedua remaja itu pun keluar dari rumah dan menaiki motor matic yang biasa Haechan pakai ke sekolah.

"Pegangan ya beb."

Lalu Renjun melingkarkan tangan nya di perut Haechan. Motor itu pun melaju, menjauh dari halaman rumah Renjun.

▪▪▪▪▪

"Belum sarapan kan? Makan dulu ya?" tanya Haechan yang hanya di angguki kepala oleh Renjun.

"Kamu mau makan apa?"

"Aku pengen mie kuah, enak kayaknya lagi dingin gini makan mie."

"Okay, princess." Haechan mengedipkan matanya ke arah Renjun.

Waktu di rumah sih langit memang cerah, tapi selepas mereka sampai di restoran tiba-tiba langit mendung dan suhu di sekitar mereka menjadi dingin.

Tidak lama Haechan membawa nampan berisi dua mangkuk mie kuah panas dan juga dua coklat panas.

"Duh, aku nggak bawa jaket. Dingin ya?" Haechan menatap Renjun yang mengusap-usap kedua tangan nya.

"Nggak apa-apa."

Haechan meraih kedua tangan Renjun untuk dia genggam dan sesekali ia tiup untuk menghasilkan rasa hangat.

Renjun hanya tersenyum melihat sikap Haechan yang semakin hari semakin romantis.

"Makan dulu, chan. Nanti keburu dingin."

B.Y.S | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang