Jam 7 malam, Renjun baru saja selesai mandi. Hari ini suhu nya cukup membuat Renjun berkeringat, jadi dia memutuskan untuk mandi.Sekarang Renjun akan turun kebawah untuk makan bersama bunda nya. Dengan sendal bulu berbentuk moomin di bagian depan nya, Renjun berjalan menuruni tangan.
Dan bunda nya sudah makan duluan disana.
"Ah turun juga. Bunda gak masak banyak-banyak kayak biasa nya Ren."
"Gak apa-apa bun. Renjun tau soalnya Renjun udah gak sama Jeno."
Sang bunda dibuat bungkam oleh Renjun. Dulu, dulu sekali ketika Renjun baru pertama kali nya berpacaran dengan Jeno, laki-laki itu tidak pernah absen untuk makan malam bersama.
Sekarang sudah tidak lagi.
"Makan yang banyak ya, nak." bunda mengalihkan pembicaraan.
Renjun hanya mengangguk. Sejujurnya, Renjun juga masih belum bisa melupakan Jeno. Tapi inilah jalan terbaik baginya, dia tidak ingin disakiti lagi.
Kali ini Renjun ingin ada seseorang yang mengobati sakit hatinya, dan orang itu adalah Haechan.
Pasangan anak dan ibu itu makan dengan suasana hening. Setelah selesai sang bunda langsung mencuci piring tanpa berbicara apapun lagi.
Renjun meraih ponsel nya untuk mengirim pesan pada Haechan. Namun laki-laki itu terlihat tidak aktif.
Ah, tak apa. Nanti juga dibalas. Haechan bukan tipe orang yang suka mengabaikan pesan, terutama pesan dari Renjun.
Renjun kembali ke kamarnya, memilih untuk tidur saja mungkin. Dia tidak akan mematikan ponsel nya, karna jujur Renjun sedang menunggu Haechan.
▪▪▪▪▪
Ting
Ting
Ting
Ting
Perlahan Renjun membuka matanya, jam berapa ini? Dia pun meraih ponsel nya yang terus berbunyi.
Renjun melihat popup pesan dari Haechan. Dia langsung bersemangat dan membuka roomchat Haechan.
Haechan Lee ~♡
| Maaf baru bales
| Hp aku low tadi
09.06 pm| Udah tidur ya?
| Yah :(
| Maaf banget ya :(
10.13 pm| Ih kangen
| Mau spam ah
00.09 am| Kok aktif sih hp nya?
| Tapi orang nya udah gak aktif wkwk
01.02 am| Demi deh aku insomnia gara-gara kangen kamu
| Aku harus apa ya biar gak mikirin kamu terus?
| Pacar Haechan gemes banget kalo lagi bobo
| Gak usah tanya
| Aku kan pernah liat kamu tidur hihi
02.17 am| Jadi pengen liat pemandangan indah lagi pas bangun tidur
| Hehe
| Ayo nikah biar aku bisa liat pemandangan indah terus pagi-pagi
02.58 am
Renjun terkekeh melihat seluruh isi pesan yang Haechan kirimkan. Renjun tidak berbohong kalau Haechan menggemaskan ketika sedang merindukan nya.
Lalu tiba-tiba layar ponsel Renjun berubah. Oh Haechan menelfon nya, tanpa basa-basi lagi Renjun mengangkatnya.
"Sengaja ya biar di spam?"
Renjun terkekeh, "Beneran udah tidur kok. Cuma hp nya gak aku matiin chan. Aku nungguin kamu sampe ketiduran."
"Yaampun. Maaf ya? Udah bikin kamu nunggu, besok besok gak lagi deh. Terus itu kamu kebangun juga gara-gara aku? Maaf lagi deh."
Sungguh, Renjun tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Kalau seperti ini, Renjun ikut merindukan Haechan di sebrang sana.
"Dimaafin kok. Gak apa-apa kok aku lega kamu bales chat aku."
"Love you."
Renjun terdiam dan lagi-lagi hanya tersenyum tanpa menghiraukan ucapan Haechan.
"Aku beneran insomnia. Ketemu yuk?"
"Ayo. Tapi nanti ya kalo udah matahari muncul."
"Aku mau nya sekarang."
"Chan, ini baru jam tiga pagi. Kamu gak mikir apa? Masih gelap."
"Gak peduli. Lima belas menit lagi aku sampe di rumah kamu."
Pip
Ah Lee Haechan, memang keras kepala laki-laki yang satu ini.
▪▪▪▪▪
Renjun berjalan mengendap-endap menuju pintu utama. Takutnya sang bunda tau kalau dirinya tidak tidur.
Renjun juga sangat hati-hati ketika membuka pintu agar tidak menimbulkan suara. Dia keluar dan kembali menutup pintu nya.
Em.. tapi ada yang aneh. Mana Haechan? Dia bilang lima belas menit dan seharusnya Haechan sudah sampai.
Apa itu cuma akal jahil nya Haechan? Ah Renjun ingin mencekik siapapun yang lewat di depan nya sekarang.
Tiba-tiba sesuatu menutup mata nya. Renjun panik, apa dia diculik?
"Lepasin! Hey!"
"Hahaha."
Oh, #@$/&^#$!!
"Ish! Bikin panik aja!!"
Haechan terkekeh lalu dengan gerakan cepat dia mencium pipi Renjun, "Akhirnya ketemu, kangen banget."
Renjun menghela napas, "Padahal nanti juga ketrmu di sekolah."
"Tapi aku mau ketemu nya sekarang titik!"
"Iya deh iya. Terus kita mau ngapain sekarang?"
"Em..." Haechan meletakkan jari telunjuknya di kepala, seolah sedang memikirkan sesuatu yang serius.
"Jalan-jalan naik motor aja mau? Sekalian nunggu matahari terbit, ayo gak?"
"Boleh deh. Tapi jam setengah enam pulang ya, takut telat."
"Okay baby! Ayo!" Haechan menggandeng tangan Renjun menuju motornya.
Haechan memasang helm ke kepala Renjun lalu mereka berdua naik dan pergi dari halaman rumah Renjun.
▪▪▪▪▪
Ada yang pernah jalan-jalan sepagi itu gak wkwk
Aku pernah haha, malah berasa pergi ke dunia lain saking sepi nya jalanan
Jangan lupa vote & komen ya !

KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.S | Hyuckren
Fanfiction❝ I always by your side.❞ ft. Nomin • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2021