![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. .
.
.
."Masuk duluan aja, gak ada siapa-siapa kok. Aku mau kunci gerbang dulu." kata Haechan.
Renjun mengangguk kemudian membuka pintu rumah Haechan lalu naik ke lantai dua menuju kamar Haechan.
Sesampainya di kamar, Renjun meletakkan tas nya. Kemudian membuka dasi dan juga membuka dua kancing seragam nya.
Dia pun duduk atas kasur Haechan. Tak lama sang pemilik kamar datang.
"Mau minum?" tanya Haechan.
"Boleh deh."
"Minum apa? Mau sekalian makan gak?"
"Apa aja deh. Gak usah sama makan, gak laper."
"Yaudah. Tapi kalau laper bilang ya?"
Renjun tersenyum kemudian mengangguk. Haechan melepas jaketnya lalu keluar lagi dari kamarnya untuk membuat minum.
Ini ketiga kali nya bukan Renjun mengunjungi kamar Haechan lagi?
Dia sekarang seperti menganggap kamar Haechan sebagai kamarnya juga. Tiba-tiba dia berpikiran ingin menikah dengan Haechan.
Renjun tersadar kemudian menepuk-nepuk pipi nya.
"Eh kamu kenapa?" tanya Haechan yang baru saja kembali, "Kok pukul-pukul pipi gitu?"
"Ah, nggak kok chan. Barusan ada hal aneh yang lewat di pikiran aku."
Haechan terkekeh, dia menyodorkan satu gelas teh manis dingin pada Renjun. Haechan sudah tau bahwa remaja itu sangat suka dengan teh.
"Aku kayaknya jarang banget liat orang tua kamu chan, malah gak pernah."
"Orang tua aku emang sibuk, apalagi papa."
Renjun mengangguk-anggukkan kepala nya. Haechan mengelus rambut lembut milik Renjun.
"Lucu banget sih?"
Renjun tidak menjawab, dia hanya asyik meminum teh yang dibuat oleh Haechan.
"Kok kurang manis ya?" ujar Renjun.
"Kamu aja udah manis, ntar diabetes."
Lagi-lagi Renjun tidak menjawab dan itu membuat Haechan gemas, jadilah dia memeluk tubuh Renjun dari samping.

KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.S | Hyuckren
Fanfiction❝ I always by your side.❞ ft. Nomin • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2021