34. Surprise

4K 432 54
                                        


Mungkin sudah takdir bagi Renjun, dia tidak akan pernah kembali bersama Haechan. Kini status mereka sekarang hanyalah teman biasa. Meski mereka sudah bisa mengobrol seperti biasa, tapi menurut Renjun keadaan nya sudah berbeda.

Secara Haechan adalah mantan pacarnya. Sudah hampir sebula dan Renjun tidak melihat tanda-tanda dia akan kembali bersama dengan Haechan. Ya, mulai sekarang Renjun harus terbiasa.

Renjun sudah memasuki universitas tujuan nya dan katanya Haechan pun sudah mengambil alih perusahaan papa nya.

Tidak tahu kenapa, Haechan datang ke kampus nya dan membawa dua buah yoghurt stroberi dan anggur. Mereka berdua sekarang sedang duduk di kursi panjang tepat dibawah pohon besar.

Mereka sama sekali tidak membuka suara sejak tadi, Haechan yang fokus dengan ponsel nya dan Renjun yang asyik dengan minuman yoghurt nya.

"Em... Ren." panggil Haechan.

Renjun menoleh ke arah Haechan.

"Aku mau kasih kabar ke kamu."

"Apa tuh?"

"Malam ini... aku mau tunangan."

Terkejut? Tentu saja. Renjun sangat sangat terkejut sampai dia menahan napas untuk beberapa detik.

Ternyata ini alasan Haechan mengakhiri hubungan mereka?

"Chan." Renjun menatap Haechan.

Haechan membalas tatapan Renjun kemudian tersenyum, "Maaf bikin kaget."

Renjun mengalihkan pandangan nya dan kembali menyeruput minuman yoghurt nya. Renjun hanya ingin bersikap biasa saja, walau sekarang mata nya tidak mampu menahan air mata. Tenggorokkan nya seperti ada yang menyumbat. Sakit.

"Em.. kamu malem ini gak bakal kemana-mana Ren?"

Renjun mengangguk, "Iya. Aku bakal di rumah."

"Gak mau datang ke acara tunangan aku?"

Cih, untuk apa Renjun datang. Itu akan semakin memperluas luka hatinya.

Renjun mendengar Haechan terkekeh. Lihat, bisa-bisa nya Haechan tertawa seperti itu ketika dirinya sedang menahan rasa sakit yang sudah melampaui batas.

Tangan Haechan meraih kedua tangan Renjun, mengelus punggung tangan Renjun dengan jempol nya.

"Kamu baik-baik aja Ren?" tanya Haechan.

Renjun menggeleng, jujur dia sedang tidak baik-baik saja.

"I know. Maafin aku Ren."

Renjun menghempaskan tangan Haechan kemudian berdiri dan pergi dari sana. Sedangkan Haechan hanya menatap punggung Renjun yang semakin menjauh tanpa ada keinginan untuk menyusul.

▪▪▪▪▪

Sepulang dari kampus, Renjun langsung memasuki kamar nya dan merebahkan tubuhnya. Renjun menutup wajahnya dengan bantal.

Dia sudah ingin mengeluarkan semua air mata nya. Renjun tidak tahu cara mengurangi rasa skait hati nya selain menangis.

Ini terlalu mendadak. Ternyata selama ini Haechan tidak pernah serius dengannya. Lalu sikap manis Haechan yang dulu itu apa? Apa untuk menutupi semuanya? Sepertinya.

"Lo jahat chan!!" suara Renjun terbenam sebab tertutupi bantal.

Renjun kemudian memukul-mukul dada nya yang terasa sesak. Ini lebih sakit dibanding saat dirinya berpisah dengan Jeno.

B.Y.S | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang