30. Broke up

4K 395 58
                                        


Perkataan Haechan menjadi sebuah pikiran untuk Renjun. Renjun tau Haechan bukanlah orang yang suka memaksa, tapi dia terlalu pasrah dengan keadaan.

Haechan tadi mengantarkan Renjun ke rumahnya dan laki-laki itu memilih untuk langsung pergi.

Sebelum pergi, Haechan sempat berpesan pada Renjun untuk mencuci muka, tangan dan kaki sebelum tidur. Haechan juga menyuruh Renjun agar tidak bergadang dan sebelum tidur juga harus berdo'a terlebih dahulu.

Renjun tidak heran dengan Haechan pasal perhatian nya pada Renjun. Tapi, entah perasaan nya atau apa. Seperti ada sesuatu yang aneh di dalam hati nya.

Ah, Renjun akan menepis pikiran negatif nya itu jauh-jauh. Lebih baik dia tidur sekarang, karna besok dirinya akan melaksanakan ujian.

Renjun tidak ingin terlambat, dia akan belajar di sekolah saja. Tidak ada waktu untuk belajar sekarang sebab pikiran nya terus dikuasai oleh Haechan.

▪▪▪▪▪

Sesampainya di sekolah, Renjun tidak langsung masuk ke kelas. Dia memilih mengunjungi perpustakaan untuk belajar sebentar sebelum ujian dimulai.

Dia tidak sendiri, selalu bersama Guanlin. Katanya Guanlin juga tidak belajar semalam.

"Kok diem aja sih dari tadi?" tanya Guanlin.

"Kan gue lagi hafalin materi. Gimana sih?"

"Tapi gue hafalin bersuara tuh."

"Lo temenan berapa taun sama gue sih lin? Masa masih gak tau kebiasaan gue?"

Guanlin menggaruk kepala nya, "Tau sih. Cuma lo.. aneh aja gitu keliatan nya sekarang."

"Aneh gimana?"

"Lo pasti lagi banyak pikiran ya? Atau mikirin Haechan semalem?"

Renjun hampir menganggap Guanlin cenayang, tapi tidak. Guanlin memang orang yang sangat peka.

"Kelas yuk? Ntar keburu mulai ujian nya." Renjun mengalihkan pembicaraan karna tidak mau menambah beban, walau dengan cara memendam sendiri juga membebani nya. Tapi Renjun sedang tidak ingin membahasnya.

Kemudian Guanlin hanya menuruti perkataan Renjun, mereka berdua keluar dari perpustakaan untuk ke kelas.

Di perjalanan menuju kelas, Renjun berpapasan dengan Haechan. Laki-laki itu hanya menggendong sebelah tali tas nya sambil bermain ponsel.

Haechan sempat melirik Renjun lalu tersenyum tanpa berkata apapun, hanya melewatinya saja.

Langkah Renjun menjadi terhenti karna sikap Haechan. Guanlin pun sudah berjalan cukup jauh di depan.

Renjun membalikkan tubuhnya dan memanggil Haechan.

"Haechan."

Haechan berhenti dan menoleh ke arah Renjun, "Iya?"

Renjun pun menghampiri laki-laki itu, "Kamu kenapa chan? Kok sikap kamu jadi berubah?"

Pandangan Haechan pun turun, dia menunduk dan tak lama dia menatap remaja di depan nya.

"Ren." Haechan menatap kedua bola mata Renjun, "Kita putus ya?"

Terkejut? Tentu saja Renjun sangat terkejut. Kenapa tiba-tiba sekali? Apa salahnya? Apa alasan nya hanya karna cemburu? Itu terlalu kekanak-kanakan.

"Chan... kenapa? Kok tiba-tiba sih?"

"Harusnya dari awal aku gak usah ngejar kamu, iyakan? Nyatanya kamu masih peduli sama Jeno."

"Chan, kok gitu sih? Cuma karna cemburu harus banget ya kita putus?" jujur saja Renjun tidak rela hubungan bersama Haechan hanya sampai disini.

"Yang kamu tau itu Haechan yang selalu ceria, yang cuma bucin sama orang bernama Huang Renjun. Tapi sebenernya aku selalu ngerasa sakit hati tiap liat kamu sama Jeno." Haechan menelan saliva nya, "Dan cukup kemarin aku ngerasa sakit hati lagi, aku gak mau lagi."

"Tapi chan.."

"Apa?"

Renjun menatap Haechan dengan mata nya yang sudah berkaca-kaca. Kemudian bel masuk berbunyi dan menyadarkan mereka berdua.

Haechan membuang napas sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Renjun yang sedang menunduk menahan tangis.

▪▪▪▪▪

Selama ujian, Haechan sama sekali tidak bisa fokus. Haechan tau mengakhiri hubungan bukan berarti menyelesaikan masalah.

Ini bukan karna dirinya cemburu pasal Renjun bersama Jeno kemarin lusa. Hati dan pikiran nya terus mendorong Haechan agar dia memutuskam hubungan nya bersama Renjun.

Atau sebenarnya Haechan hanya sedang lelah saja? Haechan tidak tahu. Soal dia meninggalkan Renjun tadi, karna dirinya tidak sanggup melihat Renjun menangis.

Haechan meremat rambutnya, dia bingung dengan dirinya sendiri kenapa dia harus seperti ini.

Baiklah. Haechan akan memperbaiki ini semua setelah ujian selesai. Haechan tidak sepenuhnya ingin melepas Renjun, dia masih ingin Renjun bersama nya.

Karna Haechan sangat mencintai Renjun, benarkan? Jika seperti ini caranya, siapapun akan dengan mudah mengambil Renjun darinya.

Waktu ujiam akhirnya selesai, semua murid mengumpulkan lembar jawaban masing-masing di meja guru dan keluar dari kelas.

Ketika Haechan keluar, dia melihat Renjun bersama Guanlin di taman. Haechan yakin Renjun sedang menceritakan semuanya pada Guanlin.

Dan... bisakah Haechan menahan diri untuk tidak bertemu Renjun selama seminggu? Haechan janji akan memperbaiki semuanya setelah ini.

Haechan kemudian kembali berjalan untuk pergi ke kantin dan menemui Hyunjin disana.

▪▪▪▪▪













































Kata aku cerita ini jadi gajelas :)

Tapi aku kaget banget karna udah chapter 30 ! Kok bisa???

And makasih banget buat kalian yang selalu support aku ♡

See you next chapter 👋

B.Y.S | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang