Hari ini sebenarnya sekolah dibebaskan karena semua guru sedang rapat. Sebagian siswa memilih pulang dan sebagian memilih untuk tetap stay di sekolah terutama pengurus osis.Haechan memilih tetap berada di sekolah daripada pulang, jika pulang dirinya akan di jadikan tumbal maskeran oleh sang adik.
Haechan berada di rooftop sekolah bersama Renjun. Disini tidak cuma mereka, beberapa siswa yang sedang kasmaran seperti mereka pun memilih untuk menghabiskan waktu berdua disini.
"Kamu masih belum mau bilang ke Jeno?" tanya Haechan.
Renjun mengangguk, "Nggak enak kalo gue yang bilang duluan."
"Bukannya berhak ya kamu bilang gitu? Selama ini cuma kamu yang berjuang, coba Jeno? Dia malah nyakitin kamu sebagai balesan nya."
"Mungkin gue emang nggak cocok sama dia, gue nya juga egois sih, chan."
Haechan mengelus pipi Renjun, "Yaudah, itu belakangan aja. Buat sekarang, fokus sama aku aja ya?"
Renjun tersenyum lalu mengangguk. Haechan menyandarkan kepala nya di bahu Renjun. Rasanya nyaman bukan main. Haechan ingin terus seperti ini di waktu yang cukup lama.
Remaja itu pun perlahan mengelus rambut halus milik Haechan.
"Nanti jangan marah-marah ya kalo aku manja ke kamu?" sahut Haechan.
"Apa? Lo manja? Ih! Jauh-jauh sana!" Renjun kemudian mendorong tubuh Haechan.
"Tuh kan. Belum apa-apa. Kok gitu sih?"
"Gue nggak suka cowok manja. Pengen gue tampol."
"Oh ya? Kalo gitu, tampol aku dengan cintamu dong."
Detik itu telapak tangan Renjun mendarat tepat di pipi kanan Haechan.
"Noh! Makan tuh cinta!"
Haechan pura-pura menangis sambil terus mengusap-usap pipi nya yang terasa panas, tapi setelahnya Haechan malah mencium pipi Renjun. Membuat wajah remaja itu bersemu merah.
"Apa sih lo??! Gue balik ke Jeno nangis lo!"
"Eh jangan dong! Jeno mulu, lama-lama gue bunuh juga si Jeno."
Mata Renjun membulat, dia kembali menampar Haechan. Kali ini dia menampar lengan Haechan.
"Jangan marah-marah dong." Haechan cemberut.
Renjun menghela napas. Dia merasa gemas pada Haechan namun juga merasa sebal dan ingin menyiksa laki-laki itu.
Remaja Huang itu memeluk tubuh Haechan. Haechan yang kegirangan membalas pelukan Renjun, memeluk tubuh mungil itu dengan sangat erat.
"Aku sayang kamu, Renjun."
▪▪▪▪▪
Tebak, dimana Renjun sekarang?
Ya, di rumah Haechan. Lebih tepatnya di kamar Haechan, remaja itu membaringkan tubuhnya di kasur sembari menunggu Haechan yang sedang mandi.
Lalu sebuah notifikasi muncul di layar ponsel nya.
Na Jaemin
Add | BlockRasanya Renjun ingin menekan tombol block, disisi lain dia penasaran dengan remaja bernama Na Jaemin ini.
Na Jaemin.
Renjun penasaran, apa yang membuat Jeno sampai terpikat dengan remaja itu?
Apa benar yang dikatakan Haechan waktu lalu, bahwa sikap remaja itu memang lembut. Mungkinkah sifat nya dan sifat remaja itu berbanding terbalik?
Na Jaemin
| Ini bener Renjun ya?
14.12Ya |
Ada apa? |
14.13| Nggak apa-apa
| Makasih udah add balik :)
14.13Sama-sama |
14.13Lima menit berlalu, remaja itu tak kunjung membalas kembali pesan nya. Sedari tadi hanya ada tulisan Na Jaemin is typing....
Sepanjang apa remaja itu mengetik sampai lima menit terlewat begitu saja?
Na Jaemin
| Sebelumnya sorry
| Lo pacarnya Jeno? Atau apa?
14.19Hanya begitu?
Cuma deket aja sih |
14.20Renjun merasa bahwa dia tidak perlu jujur, menjatuhkan harapan seseorang sangatlah tidak baik.
Na Jaemin
| Beneran?
| Jujur aja, it's okay
14.20Serius kok |
Kenapa? |
14.20| Gue lagi deket sama Jeno atau bisa dibilang kita emang udah saling suka
| Tapi Jeno nanya cara ngelepasin seseorang dengan baik ke gue
| Yang dimaksud Jeno pasti lo kan?
| Disini gue mau ngelurusin
| Kalo emang kalian udah terikat hubungan
| Gapapa gue mundur
| Gue nggak mau jadi perusak
14.21Jeno...
Ternyata dia mempunyai pemikiran sama seperti Renjun. Melepas satu sama lain.
Kalian udah saling suka ya? |
Gue beneran nggak ada hubungan apa-apa kok sama Jeno |
So, lo boleh ambil Jeno |
Bahagia terus ya kalian ! |
14.22Dan... klik, Renjun menekan tombol block pada kontak Jaemin. Renjun tidak mau membahas ini semua lebih lama.
Dada nya sesak ketika dia berbohong, dia terikat hubungan dengan Jeno.
Kapankah semua nya akan berakhir? Renjun belum siap. Renjun belum siap jauh dari Jeno. Dia masih sangat menyayangi laki-laki itu.
"Renjun? Kok nangis?"
Renjun mengusap kedua pipi nya. Oh benar, dia menangis tanpa menyadarinya.
"Ada apa? Kamu di apain sama Jeno?" Haechan langsung memeluk remaja itu.
Renjun menggeleng di dalam pelukan Haechan.
"Tell me, please. Aku pengen setelah ini kamu lebih terbuka, jangan pendam itu semua sendirian ya? Kamu harus mau berbagi sama aku." Haechan mengelus punggung Renjun, "It's okay. Aku selalu ada di sisi kamu."
"Gue nggak tau harus bilang apa. Tapi, makasih chan. Lo tulus banget sama gue, makasih."
Haechan tersenyum, "Aku nggak pernah setulus ini, kecuali aku bener-bener sayang sama orang nya."
_____
Jeno sama Renjun nya putusin jangan?

KAMU SEDANG MEMBACA
B.Y.S | Hyuckren
Hayran Kurgu❝ I always by your side.❞ ft. Nomin • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2021