~26~

1.4K 175 34
                                    

Holaaa kangen? Jumat berkahhh

Udah 2 kali up tapi unpub lagi 🤣🤣🤣

fren : Gak lucu #banting meja

Gak niat prank Lo yah my fren

Yah gimna yah penyakit kalau udah up pasti mau ngetik lagi sedangkang kan naneun lagi UTS 🥴

Kan bahaya ⚰️ kalau fokus terbagi kaya waktu semester kemaren..

Ohh yah kalian gimna? UTS juga? Lancar² yah ❤️❤️

Langsung aja cekidot ceker
___

"Lalu apa yang terjadi dengan Marco Zuckerberg?."

"..."

"..."

"Mati."

"Apa." Kaget Bian dan Arzi di tempat yang berbeda

***

'Mati'

Bian menggelengkan kepalanya kasar rasa pusing terasa menghantamnya dengan tak manusiawi, benar dugaan Bian selama ini

'bepikir tak bangus untuk kesehatan otak' batin Bian sedih

Menyerah memikirkan Zuckerberg Bian mengalihkan padangan nya pada sosok Arza yang masih setia menutup matanya

"Arzaaa oh Arza kenapa bangau kurus."

"Macamana bangau tak kurus hujan tak nak timbul." Ucap Bian lalu menirukan suara Arza saat masih kecil

"Hahh lagi apa sih gue." Bian mengusap wajahnya kasar, memilih merebahkan kepalanya menyamping menekan pipi gembil itu

"Lelap banget sih Za. Gak kangen papa? Capek yah Za punya papa yang gak becus jaga kalian." Air mata mulai mengenang di pelupuk mata bening Bian

"Aduh papa cengeng banget. Arza ketemu mama Risa yah disana?." Ucap Bian kosong tangannya tak henti memainkan rambut Arza sayang

"Arza." Lirih Bian kemudian sedikit terisak tak kuat menatap wajah anaknya yang masih terlelap itu

"Kalau mama minta pulsa jangan di kasih hiks."

"Apalagi kalau minta Arza ikut jangan dulu Za, papa gak rela kalian pergi sebelum papa." Isak Bian

"Disini semua nunggu Arza bangun. Arzi, Oma, mommy, opa, Daddy, uncle gila mu, dan Andrew, Jadi Arza harus kembali sama papa."

"Papa sayang Arza, papa gak sanggup kalau Arza ninggalin papa kayak orang tua papa dan Mama Risa."

"Papa takut sendirian lagi." Lirih Bian di akhir, Bian mengusap kasar air matanya lalu menelungkup kan wajah sembab nya pada ranjang Arza

"Zzzzzz."

Selang beberapa detik dengkuran Bian terdengar. Yah Bian moyoy

Arza membuka matanya perlahan menatap senduh papa gemoy nya, rasa pegal dan sakit di badannya Arza abaikan memilih untuk mendudukkan diri sambil bersandar pada kepala ranjang

Overprotektif Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang