~27~

1.4K 171 9
                                    

Alohaa 💃💃

Gue eh aku lama yah update nya 😁. Maafkeun ya soalnya kehidupan sedang ingin main-main.

Yuk langsung aja 👉👈

***

"Gak ah kayak homo."

"ARZI." Teriakan Arza terhenti oleh Arzi yang langsung memeluk dirinya erat

"Za padahal gue udah ngebayangin jadi anak tunggal." Bisik Arzi membuat Arza mengelus dada sabar

"Gu-gue khawatir banget sama lo." Sambung Arzi pelan sambil menenggelamkan wajahnya di pundak Arza. Arza tersenyum melihat tingkah gengsi adiknya yang menurun dari sang papa

"Malu-malu najis."

"ARZAA."

***

Arza menatap Arzi tak percaya bukan, bukan karena di bilang ke homo tapi penjelasan Arzi tentang Maerata, papa, dan mereka

Ayey~

"Zi."

"Gue tau Za. Ini pemainan mereka dan gue yakin ada yang di sembunyikan Abraham pada kita."

Sudah di bilang Arzi itu minus akhlak yah 😌

"Kita harus bertindak selain menjaga papa kita juga harus waspada jika Maerata mulai menyerang kembali."

"Ok. Mau nyusul papa?."

"Nyusul gimna? Ngesot." kesal Arza dia baru bangun oke masih lemes juga

"Kenapa enggak."

*

"Jadi furry rahasia mu akhirnya terbongkar heh."

"Diam penghianat."

"Yah aku tak menyangka kalau Andrew berpihak pada si kembar."

"Dengar apa yang di janjikan Mark untukmu hingga kau mengkhianati Daddy."

"Apa yang kau lakukan jika aku bilang Bian Revana?."

"Astaga ROWOON."

**

"Bian. Astaghfirullah adek menjauh dari kompor."

"Bunda~~~ itu kue nya hampir gosong."

"Kita pake microwave sayang."

"Oh oghey."

"Duduk sini atau bunda ikat."

"Hmm Bun gak usah di ancam segala kalau akhirnya di ikat juga." Ucap Bian datar dirinya yang penuh tepung dari atas sampai bawah bahkan wajah manisnya jangan lupa pipi gembil yang kemerahan itu seperti buah peach saja

"Ini lebih baik." Ucap Oma Eni dengan senyum yang menurut Bian mengerikan

"Ayah bantuin gue dong."

Overprotektif Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang