Berubah

239 31 14
                                    

Typo✌

Happy reading

=======🌻🌻🌻🌻🌻

Hari lepas hari berlalu, Jennie tetap melakukan aktifitasnya dikafe milik Yoongi. Sedangkan Taehyung kini mulai sering pulang malam, karena mau tak mau ia harus menemui Jihyo dan makan malam diluar tanpa sepengetahuan Jennie.

Namun ada yang berbeda dengan sikap Yoongi kepada Jennie, sejak hari dimana Jennie mengungkapkan yang sebenarnya bahwa ia telah memiliki kekasih. Yoongi lebih sering murung dikantornya, dan ia pun sering menghindari Jennie jika ia tak sengaja berpapasan dengannya.

Tak dapat dipungkiri, Jennie pun dapat merasakan perubahan sikap Yoongi terhadapnya. Baginya Yoongi kini tampak berubah 180 derajat. Apalagi jika biasanya Yoongi akan mencarinya saat makan siang, sekarang sudah tidak lagi. Jangankan mengajaknya untuk makan siang bersama, bertegur sapa saat berpapasan dengannya saja, Yoongi tampaknya sudah tak ingin. Yoongi seolah bersikap acuh tak acuh terhadapnya.

Di satu sisi, Jennie menyadari ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Tapi apakah itu, entahlah Jennie sendiri tidak mengerti. Namun satu hal yang ia sadari adalah bahwa ia sama sekali tidak perduli akan Taehyung yang sering pulang malam. Tapi mengenai Yoongi, Jennie sendiri ragu mengenai perasaannya kini.

Jam istirahat tiba, Jennie tampak duduk menyendiri di suatu kursi yang berada dirooftop. Matanya memandang lurus kedepan, namun pikirannya melayang entah kemana.

"Hufftt...lelah sekali hari ini," ucap Jennie lirih sambil memegangi dadanya.

"Disini...kenapa terasa sakit didalam sini?" ucapnya sambil menunjuk kearah dadanya.

"Apa karena aku merasa kehilangan? Tapi apa yang menyebabkanku merasa seperti ini?" batinnya bingung.

"Taehyungie?...mungkin dia sibuk, makanya dia sekarang sering pulang malam. Dan si sombong?...," Jennie kembali terdiam saat menyebut nama itu.

"Kenapa? Ada apa denganmu, tuan muda? Kenapa seolah kau tak ingin melihatku lagi? Bukankah kau yang menyuruhku untuk bekerja disini? Hh, aku tak mengerti kenapa aku harus perduli dengan sikapmu sekarang?" ucapnya sambil menghembuskan nafas lelah.

"Dengar Jennie, kau disini hanya untuk membayar ganti rugi jas milik si sombong itu. Jadi mulai sekarang jangan pernah perdulikan sikapnya lagi kepadamu, mengerti? Ayo, Jennie semangat, kau pasti bisa!" Jennie berusaha menyemangati dirinya sendiri. Namun entah kenapa dadanya malah semakin terasa sesak diiringi air matanya yang tiba-tiba menetes begitu saja di pipinya.

"Kenapa air mata ini turun tanpa ijin sih? Duh, kenapa aku harus merasa sesak seperti ini jika mengingat tentang si sombong itu? Apakah aku merindukannya?...tidak boleh Jennie! Kau tidak boleh merindukannya, kau kan sudah punya Taehyungie," lagi-lagi ia berbicara pada dirinya sendiri.

Jennie tetap berada disana, hingga waktu istirahat usai. Jennie menghapus air matanya menggunakan sapu tangan pemberian Yoongi, yang diam-diam selama ini selalu dibawanya kemanapun ia pergi.

Setelah perasaannya kembali tenang, ia pun memutuskan untuk meneruskan kembali pekerjaannya di dapur.

Dalam perjalanannya menuju ke dapur, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Yoongi.

Pandangan mereka saling bertemu. Jennie berusaha untuk tersenyum, namun seperti biasa Yoongi segera melemparkan pandangannya kearah lain dan berjalan melewati Jennie begitu saja.

"Hh, sudah biasa!" batin Jennie sendu, lalu meneruskan kembali perjalanannya ke dapur.

Di ruangannya, Yoongi duduk termenung di kursi.

Cinta dan Kebohongan (YoonNie) END☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang