Typo✌
Happy reading
=======🌻🌻🌻🌻🌻
Nenek Min Soo Young membawa Jennie ke kediamannya yang megah.
Selama dalam perjalanan memasuki ruangan dalam rumah megah itu hingga tiba diruangan tengah, mata Jennie tak berhenti memandang dengan penuh rasa takjub. Belum pernah ia memasuki sebuah rumah yang begitu besar dan dipenuhi barang-barang mewah seperti ini batinnya.
"Jennie!" panggil Nenek Min.
"I-Iya, Nek," jawab Jennie.
"Duduklah disini sebentar, akan kusuruh pelayan untuk menyiapkan kamar untukmu."
"Iya, Nek. Terimakasih."
Nenek Min meninggalkannya sendirian diruangan itu. Dan tak lama kemudian seorang pelayan datang membawakan secangkir teh hangat untuknya.
"Silahkan diminum, nona," ucap sang pelayan itu dengan sopan.
"Ahh, Iya. Terimakasih," ucap Jennie seraya tersenyum.
Jennie kemudian menyeruput teh yang dihidangkan untuknya itu.
"Hmm...kenapa teh ini rasanya enak sekali ya? Teh orang kaya memang beda!" batinnya.
Mata Jennie kembali menyisir seluruh ruangan itu. Ia masih terkagum kagum dengan kemegahan dan kemewahan rumah itu.
"Ck, dasar orang kaya, bikin rumah segede lapangan bola. Halamannya aja lima kali lipat dari rumah sederhana yang kumiliki dulu," batin Jennie.
"Jennie!"
"I-Iya, Nek." Jennie yang terkejut segera menoleh kearah Nenek Min yang muncul tiba-tiba.
"Ayo ikut aku keatas!"
"I-Iya, Nek." Jennie segera berdiri lalu mengikuti Nenek Min sambil membawa koper dan ranselnya.
Mereka pun tiba didepan sebuah kamar. Nenek Min membuka pintu kamar tersebut.
"Mulai sekarang ini adalah kamarmu! Dan disebelah sini adalah kamar cucuku semata wayang!" ucap Nenek Min sembari menunjuk kearah pintu lain yang letaknya bersebelahan dengan pintu kamar yang baru saja dibuka oleh Nenek Min.
"Nenek punya cucu juga?"
"Iya, tapi dia jarang kemari. Dia sekarang lebih memilih tinggal di apartemen daripada disini, mentang-mentang dia sekarang merasa dirinya sudah dewasa. Padahal aku sangat merindukannya dan berharap ia dapat berkumpul bersama kembali dirumah ini seperti saat dulu," ucap Nenek Min sendu.
"Ayo sekarang masuklah kedalam kamarmu dan rapikan barangmu didalam. Setelah itu kau boleh beristirahat, kau tak perlu mengerjakan apa-apa dulu hari ini. Mengerti?"
"I-Iya, Nek, mengerti. Terimakasih banyak, Nek."
Setelah itu Nenek Min pun berlalu dari hadapan Jennie.
Jennie pun segera memasuki kamar barunya itu. Dia melihat ke sekeliling dengan kagum. "Wah kamar ini besar sekali, tempat tidur dan semua perabotan lain yang ada dikamar ini terlihat sangat mahal. Aku rasa Nenek Min terlalu berlebihan memberikanku fasilitas semewah ini, bukankah seharusnya aku tidur dikamar pelayan saja?" gumam Jennie yang merasa tak enak hati.
***
Di kamarnya, Nenek Min tampak menghubungi anak, menantu serta cucunya untuk menghadiri makan malam bersama dirumah hari ini."Malam ini aku harus mengenalkan gadis itu pada cucuku dan juga anak serta menantuku. Siapa tahu nanti setelah melihat Jennie, cucuku itu mau kembali tinggal disini lagi seperti dulu. Lagipula Jennie itu kan cantik, pasti cucuku akan menyukainya nanti. Hihi...," gumam Nenek Min sambil terkikik senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Kebohongan (YoonNie) END☑
FanfictionJennie yang notabenenya telah memiliki kekasih, tak sengaja bertemu dengan pria lain melalui suatu insiden kecil. Insiden kecil yang menyebabkannya mau tidak mau harus terus bertemu dengan pria tampan namun dingin bernama Min Yoongi. Jennie sebenarn...