[Dibalik Ingatan]
DENTUMAN suara musik bergenre EDM itu terdengar menggebu dalam dadanya. Belum ditambah suasana yang remang-remang dengan kepulan asap rokok serta bau menyengat dari minuman keras disekitar.
Suasana yang perlahan membuat Derren larut ke dalam indahnya gemerlap dunia malam. Dunia yang sebenarnya haram untuk dirinya masuki, dan Derrenpun tahu itu.
Namun saat beban dalam kepalanya seakan sudah menumpuk terlalu berat, ditambah ia yang tak bisa mengeluarkan semua hal itu dari dalam dirinya, mau tak mau melepaskan stress dengan cara datang ke dalam club malampun menjadi jalan keluar.
Meneguk sedikit demi sedikit vodka yang disediakan oleh seorang bartender. Tak ingin membuat dirinya terlalu cepat mabuk, disaat kepalanya sudah terasa hampir pecah.
"Gue--Gue mau balik."
Samar-samar, suara tak asing dari seorang gadis disebelahnya terdengar. Meski di awal enggan untuk mencari tahu lebih jauh, suara lain yang berasal dari seorang laki-laki asing itu membuat Derren mau tak mau memalingkan kepalanya.
Mendapati sosok gadis yang malam ini tengah mengenakan sebuah dress menggoda berwarna merah menyala.
Kehadiran yang sempat membuat Derren mengerjapkan maniknya berkali-kali, merasa kalau ia tengah berkhayal akan sesuatu.
"Saya antar."
Dan saat sang laki-laki asing mulai menarik tubuh gadis itu untuk berdiri dari tempatnya, barulah Derren dapat menyadari kalau apa yang ia lihat saat ini bukanlah sebuah halusinasi belaka.
"Dia yang dikampus?" Geming cowok itu pada dirinya sendiri, "Bukan urusan gue." Lanjutnya sebelum kembali pada posisi awal.
Duduk menghadap ke arah tumpukan minuman keras dengan telinga yang masih terbuka lebar.
"Lepasin."
Meski sialnya, suara lemah disertai nada memohon itu, kembali masuk ke dalam indra pendengaran Derren.
Membuat kedua tangan cowok itu tanpa sadar terkepal sempurna.
Ia tidak menyukai ide gila dalam kepalanya. Karna mencampuri urusan orang tak dikenalnya, bukanlah sifat Derren sama sekali. Semua orang tahu itu.
"Saya antar."
Tanpa sadar, Derren beranjak dari tempatnya. Sudah gerah melihat gadis bermanik abu itu digerayangi oleh seorang laki-laki asing yang Derren yakini merupakan sosok laki-laki hidung belang.
"Lepas-"
Tak ingin kembali mendengar suara nanar gadis itu, tangan kanan Derren sudah lebih dahulu menarik kerah baju dari laki-laki asing itu sebelum menjatuhkannya dengan sekali pukulan.
Sebelum kemudian, fokusnya beralih kepada tubuh terhuyung dari gadis yang Derren ketahui bernama Nasya itu. Segera menariknya ke dalam pelukan saat Nasya hampir saja jatuh ke atas lantai.
Terlihat menatap manik abu terang dihadapannya yang kini hampir terkatup sempurna.
"Nasya?"
Derren memanggil sembari menepuk pelan kedua sisi wajah gadis dalam pelukannya, mencoba untuk membangunkan Nasya yang tentu saja tak membuahkan hasil.
Hal yang membuat cowok berkacamata itu menghembuskan napasnya kasar. Mulai menyesali kebodohannya dalam menjalankan aksi pahlawan ini.
Berakhir dengan mengangkat tubuh indah itu ke dalam gendongan, sebelum dirinya menginjakan kaki keluar dari dalam club.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semenjana (END) / Sudah pindah ke aplikasi DREAME/INNOVEL)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] Renasya Agnalia, mahasiswi semester 4 jurusan Fashion Design yang memiliki hobi: ✔️Merokok ✔️Clubb...