[DUA]
"BRENGSEK!"
Hantaman keras pada stir mobil disertai umpatan penuh kebencian itu, sudah beberapa kali ini terdengar merdu di telinga.
Berhasil mengagetkan salah satu sahabat berambut keritingnya yang sedari tadi sibuk membantu sobat berkacamatanya untuk menemukan lahan kosong di area parkiran kampus ini.
Kembali direbut untuk yang kesekian kalinya, membuat cowok tampan berambut hitam pekat itu semakin mempertajam penglihatannya. Mencari-cari tempat kosong agar dapat meletakkan mobil kepunyaanya.
Dapat bernapas dengan lega ketika dirinya berhasil menemukan lahan kosong yang berada tepat dibawah pohon ceri yang cukup rindang.
Tanpa aba dan perduli dengan banyaknya mahasiswa yang sibuk berlalu lalang disana, sang pengemudi mobil Jeep berwarna hitam itu segera menancapkan gasnya untuk menempati lahan tersebut.
"Gila, masih lumayan pagi parkiran udah sepenuh ini." sobat lain yang sedari tadi berdiam diri disamping sang pengemudi ikut berucap ketika mobil yang mereka naiki berhasil terparkir sempurna diantara dua mobil berwarna putih disisi kanan dan kirinya.
"Udah telat juga mau ikut acara perkenalan di kelas," dari arah kaca spion, cowok tampan berkacamata itu melirik sobat berambut keritingnya.
Ikut memperhatikan jam yang saat ini sudah menunjukan pukul 10 lebih tiga puluh, sedangkan kelas pertama mereka dimulai pada pukul sembilan pagi.
"Kantin aja gimana?" tawaran yang datang dari arah cowok berkulit putih itu secepat kilat disetujui oleh para pendengar.
Karna kata terlambat, bukanlah suatu hal yang heboh dikamus mereka. Jadi membolos pada kelas pertama ditahun ajaran pertamapun, adalah hal yang sudah biasa.
Nampak berniat untuk beranjak dari dalam mobil yang satu jam ini mereka tumpangi, sebelum getaran yang menyapa ponsel milik cowok berkacamata itu terasa.
Memilih untuk mengurungkan niatnya dengan tangan yang sibuk mengeluarkan benda pipih bercase abu itu dari dalam kantong celana jeans miliknya.
Beralih pandang menuju layar mungil ponselnya dengan kening bertaut saat nama 'Mama' muncul dalam notifikasinya.
Dalam hening, Cowok itu sibuk membaca kata perkata yang tertera di dalam sana. Sebuah pesan yang berhasil menghancurkan moodnya yang sudah cukup buruk pada pagi hari ini.
Sebisa mungkin berusaha untuk mengkondisikan ekpsresinya dihadapan kedua sahabatnya, tidak ingin salah satu dari sobatnya itu mengetahui suasana hatinya saat ini.
Meski nyatanya, Arkan, yang kebetulan berada tepat disamping sahabat berkacamatanya itu, sudah terlalu paham dengan perubahan aura sobatnya itu.
"Kenapa?" memilih bertanya dengan raut yang dibuat tak perduli, Arkan mengeluarkan rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semenjana (END) / Sudah pindah ke aplikasi DREAME/INNOVEL)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] Renasya Agnalia, mahasiswi semester 4 jurusan Fashion Design yang memiliki hobi: ✔️Merokok ✔️Clubb...