28| Stay

7.6K 1K 75
                                    

[DUAPULUH DELAPAN]



"MALAM, Mas Derren."

Sapaan pertama yang berhasil Derren dapatkan dari arah petugas valet yang berada tepat di depan pintu masuk sebuah hotel mewah berbintang empat.

Sembari mengangkat kepalanya ramah, Derren terlihat menyerahkan kunci mobilnya ke arah petugas berbaju merah itu.

Sebuah pemandangan baru yang hanya Nasya tangkap dengan wajah bingungnya. Meski sudah dibawah sejauh ini oleh si tampan, nyatanya gadis itu belum juga menanyakan perihal apa tujuan Derren untuk membawa menuju tempat asing ini.

Hanya terlihat berjalan mengikuti sosok jangkung itu dengan kepala yang sibuk menatap sekitar. Mengagumi design dari dalam hotel mewah ini yang di dominasi oleh warna-warna cantik.

"Ini kita dimana?" sudah merasa seperti orang bodoh yang baru melihat hal seindah ini, Nasya memilih untuk tak mengedipkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini kita dimana?" sudah merasa seperti orang bodoh yang baru melihat hal seindah ini, Nasya memilih untuk tak mengedipkan matanya.

"Hotel."

"Iya gue juga tau, maksudnya kenapa lo bawa gue kesini?"

"Karna lebih aman."

"Emang di apartment gue gak aman?"

Sempat melirikan matanya sekilas sebelum kembali memfokuskan pandangannya ke arah depan, "Enggak."

Hampir kembali merespon ucapan singkat itu, sebuah sapaan sudah lebih dahulu mengurungkan niatnya.

Terlihat dengan salah tingkah nampak memandangi seorang pegawai hotel berparas manis yang saat ini tengah menyambut kehadiran dirinya dan sosok di sebelahnya ini.

"Selamat malam, Mas Derren, kamar sudah saya bersihkan," ucap pegawai itu dengan sopan, "Mungkin kalau Mas Derren mau pesan makan malam, bisa tolong diberitahu apa yang ingin Mas Derren makan?"

Bukannya menjawab pertanyaan itu, Derren malah terlihat mengalihkan perhatiannya ke arah Nasya, "Mau makan apa?"

Sontak saja gadis itu menggeleng malu, bahkan ia sempat menyenggol bahu Derren untuk memberikan sebuah kode.

"Ya kali gue makan jam segini, lo mau badan gue gemuk?"

Sebuah pencitraan yang sudah pasti cowok itu tangkap dengan wajah mengkerut, "Bukannya lima menit yang lalu, kita baru makan nasi goreng?"

Hampir menggelindingkan matanya atas kejujuran yang cowok itu sampaikan, Nasya terlihat tertawa ringan, "Lucu ya dia kalo bercanda."

Namun sekali lagi, Derren tetaplah Derren, dan tingkah menyebalkan cowok itu tetap tak akan hilang untuk selamanya.

Jadi setelah mendengus geli atas kebohongan yang Nasya utarakan, sosok itu kembali menatap pegawai yang masih setia berdiri dihadapannya.

"Bawa aja semua, dia omnivora."

Semenjana (END) / Sudah pindah ke aplikasi DREAME/INNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang