Part 41. Pulang

6.5K 821 71
                                    

Assalamu'alaikum...

Selamat membaca 💙

_______

Ares bersiap menaiki ranjang tempat tidur setelah selesai mandi. Ia menginap di salah satu hotel bintang 3 yang disediakan oleh perusahaan untuknya.

Rasa penat yang sudah menghampiri sedari tadi membuatnya tak ingin melakukan hal apa pun lagi. Kecuali berbaring di atas kasur empuk yang kini berada di hadapannya.

Ia pun mulai membaringkan tubuh. Dengan kedua tangan terlipat dibelakang kepala, ia mencoba memejamkan mata.

Tak berapa lama, bayangan Atika saat mencium pipinya tiba-tiba singgah begitu saja. Ares sampai sedikit berjengit kaget. Namun, sedetik kemudian ia mengukir senyum; menikmatinya.

Ya, sekarang kalian sudah tahu bukan kalau ia juga menikmatinya? Lebih tepatnya merasa senang jika Atika mengambil tindakan lebih.

Ares tidak peduli kalian ingin mengatakan apa. Yang jelas, ia bersyukur Atika cukup ada usaha untuk membuat hatinya senang. Meski ia juga sempat kesal karena perubahan sifat gadis itu yang berubah dengan tiba-tiba.

Siapa yang menyangka kini Atika begitu berani di saat gadis itu selalu mewanti-wanti dirinya untuk menjaga jarak, dulu. Bahkan sampai takut ia melanggar batas guling yang disiapkannya.

Ia tahu Atika adalah gadis yang polos. Tidak akan sembarang melakukan sesuatu jika tidak ada yang memengaruhinya. Itulah alasan mengapa ia harus tahu siapa dalang di balik perbuatan nekadnya itu. Jangan sampai ia membiarkannya. Karena yang ia takutkan, Atika melakukan hal yang sama pada pria lain.

Ares bahkan tak bisa membayangkannya jika itu sampai terjadi.

Mengingat gadis itu, Ares jadi ingin tahu aktivitas apa yang dilakukannya sekarang. Apakah sama seperti dirinya yang sempat mengingatnya sebelum tidur? Atau mungkin tak pernah mengingatnya sama sekali selama ia pergi? Ares ragu dengan kemungkinan kedua. Biar saja dikata terlalu percaya diri atau narsis sekalipun. Karena ia yakin gadis itu sesekali pasti mengingatnya.

Tiba-tiba Ares mengembuskan napas panjang.

Ia teringat kalau malam ini harus tidur sendiri. Membuatnya merasa sedikit khawatir tidak bisa melewati tidurnya malam ini.

Ares memutuskan bangkit dari berbaringnya, lalu mengambil ponsel yang berada di atas nakas.

Kemudian ia menyiapkan bantal pada kepala ranjang untuk dirinya bersender. Ia pun menyenderkan tubuh dengan satu tangan berada di belakang kepala.

Dibukanya menu galeri pada ponselnya untuk mencari foto sang gadis yang sedang dipikirkan.

Foto terbaru mucul di bagian paling atas, menampilkan kegiatan pertemuannya pada hari itu. Sedikit bergeser ke bawah, tampaklah beberapa buah foto berisi dirinya bersama sang istri.

Ares lalu membukanya satu.

Ia tersenyum. Menikmati hasil jepretannya malam itu.

Untung saja ia pintar mengambil peluang. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil gambar dirinya bersama sang istri dengan pose memeluknya dari belakang. Meski jilbab Atika tampak berantakan, namun gadis itu tetap terlihat cantik dengan bibir pink-nya.

Ya, bibir pink ... yang sudah menciumnya dua kali.

Astaghfirullah...! Lagi-lagi ia memikirkan hal itu. Ada apa sih dengan dirinya yang sekarang?!

Ares meraup wajahnya gusar.

Ia tidak menyangka, ternyata jauh dari Atika bisa membuat otaknya mengalami gangguan.

Bukan Sugar Baby (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang