~||~
Rey dan Dinda sedang berada ditaman kampus walaupun hari sudah mulai gelap. Dinda yang merebah tubuhnya dengan paha Rey sebagai penopang kepalanya.
"Aku harus segera pulang" ujar Rey yang sangat tiba tiba.
"Kenapa??"
"Ayahku akan pulang cepat malam ini" jawab Rey menghela nafas panjangnya.
Dinda sontak mendudukan dirinya dan menggenggam tangan Rey dengan erat. Senyum Dinda terukir dengan pandang fokus menatap wajah Rey sedeng melihat lurus kedepan. Dinda mengeratkan genggaman tangannya dan menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Kalau kamu pulang terlambat apa yang akan Ayahmu lakukan??" tanya Dinda menatap wajah Rey dengan cemas.
"Mungkin dia akan meninjuku" Rey menjawab dengan pandangan yang masih fokus menatap kedepan.
Helaan nafas Dinda kembali terdengar. Dengan gerakkan pelan Dinda menyandar kepalanya dipundak Rey.
"Kak Rey" lirih Dinda yang hanya dibalas deheman dari Rey.
"Berjanjilah setelah kita meninggal dan dilahirkan kembali kita akan saling mencari satu sama lain"
Rey sontak mengalihkan pandangannya kepada Dinda yang sudah menegakkan kepalanya dan sekarang sedang menatap dirinya.
"Kau ini terlalu banyak menonton drama Din" ujar Rey kesal.
"Bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal bisa terlahir kembali" lanjutnya.
"Kak percaya padaku itu akan terjadi maka berjanjilah kamu akan mencariku disaat kita dilahirkan kembali" ujar Dinda dengan mengacungka jari telunjuknya untuk mengikat janji dengan kekasihnya itu.
Rey sontak memalingkan wajahnya tak lagi menatap jari kelingking Dinda yang berada dihadapannya tersebut. Dengan senyumannya Dinda menarik tangan kanan Rey dan menautkan jari kelingking mereka.
"Kak Rey sudah berjanji akan menemukanku dikehidupan yang akan datang" ujar Dinda dengan senang.
Kali ini Rey yang menghela nafasnya untuk menghilangkan beban yang memenuhi pikirannya.
"Bagaimana kalau aku tidak bisa menemukanmu??" tanya Rey.
"Ya aku akan menikah dengan pria lain" ujar Dinda dengan tawanya.
"YAKK BAGAIMANA BISA BEGITU!!" teriak Rey kesal.
"Haha bagaimana kalau aku terlahir berbeda negara denganmu??" tanya Dinda menjahili kekasih.
"Aku akan menggunakan pesawat untuk menjemputmu" ucap Rey dengan lantang.
"Lihat saja aku akan menemukanmu walaupun kamu diujung dunia sekalipun" lanjutnya.
"Oyy orang kaya hahahaa" ujar Dinda yang langsung memeluk tubuh Rey dengan erat.
Dengan senang hati Rey membalas pelukan Dinda yang tak kalah erat tersebut. Senyum manis terukir disudut bibirnya walaupun sangat tipis tapi terlihat sangat tulus dari hati Rey paling dalam. Andai saja Dinda melihat senyum Rey tersebut pasti akan membuat hatinya menghangat juga.
"Oy bangsat tempel disini bukan disitu"
"Aishhh aku salah lagi??"
Seorang wanita mebuka matanya terkejut mendengar suara perdebatan yang cukup keras dari kamar sebelahnya.
"Kau memang bodoh"
"Oke oke aku minta maaf"
Wanita mungil yang baru saja terbangun karena mendengar kegaduhan tetangganya itu adalah Lesti. Kegaduhan tetangganya tersebut sudah menjadi alaram paginya untuk setiap pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Destiny || Leslar
Random"Tariklah salah satu benang merah ini, kamu akan mendapatkan seseorang yang akan memandumu untuk berkeliling Fakultas Administrasi Bisnis " Akankah benang merah takdir bisa mempersatukan mereka dikehidupan yang akan datang?? Tak ada yang tahu. Hanya...