Bayangan Kembali Menghantui

405 54 2
                                    

~||~

Lesti berjalan memasuki apartemennya setelah berpisah dengan Rizky di basemen apartemennya. Lesti berlari menuju life saat seseorang ingin menutup pintunya.

"Tunggu!!" ujar Lesti berlari mendekati lift.

Seorang wanita berwajah bulat berpipi chubby mengulurkan tangannya untuk menghadang pintu lift yang akan tertutup. Pitu lift tidak jadi tertutup dan Lesti bergegas masuk kedalam dengan mengatur nafasnya yang tersenggal senggal.

"Seharusnya kau tak perlu berlari, cukup berteriak aku akan menunggumu" ucap wanita tersebut.

"Makasih"

"Lantai berapa??" tanya wanita itu.

"Lantai 8" ucap Lesti yang masih mengatur nafasnya.

"Sama" ucap wanita itu.

Pintu lift tertutup setelah setelah wanita berwajah bulat nan cantik tersebut meneka tombol untuk menuju lantai delapan. Tak ada percakapan antara keduanya bahkan sampai pintu lift terbuka lagi. Langkah kaki mereka berdua pun sama tapi dengan tujuan yang berbeda, Lesti yang berhenti tetap dipintu apartemennya dan wanita tadi yang berhenti dipintu apartemen sampingnya.

"Apa kamu yang tinggal dikamar itu??" tanya Lesti dengan terkejut.

"Iya ini kamarku, sangat kebetulan" ucap wanita tersebut seraya tersenyum.

"Aku minta maaf karena juniorku suka berteriak teriak" lanjutnya dengan nada tulus.

"Tidak masalah, sekarang tidak begitu berisik dan terimakasih untuk cemilannya"

"Aku sudah memarahi mereka dan mereka mengumpulkan cemilan yang mereka bawa untuk diberikan kepadamu" ucap wanita tersebut.

"Namaku Ricis, umurku 25 tahun, aku seorang arsitek. Senang bertemu denganmu" ucap Ricis memperkenalkan dirinya.

"Namaku Lesti, umurku 19 tahun, aku seorang mahasiswa"

"Wahh kamu masih sangat muda. Dari universitas mana??" tanya Ricis.

"Universitas Bangsa"

"Wahh kebetulan lagi, aku lulusan dari universitas itu dan semua juniorku dari universitas itu juga" ucap Ricis antusias.

"Aku akan mengenalkannya padamu kalau mereka datang" lanjutnya.

"Baiklah, sampai jumpa lagi" ucap Lesti seraya tersenyum.

Mereka berdua memasuki apartemen masing masing setelah saling melempar senyum perpisahan antar tetangga.

~||~

Disebuah kamar bernuansa hitam abu seorang pria mendudukkan dirinya diatas ranjang. Diraihnya ponsel yang berada dinangkas samping ranjang, jari jemarinya gerak dengan lihai diatas layar ponsel tersebut. Senyum lebar terukir diwajah dinginnya, wajah yang kerap dingin nan datar itu kini tersenyum lebar saat mata hitam tajamnya sedang memandang foto wanita yang tersenyum manis itu.

Tak berbeda jauh, wanita yang berada didalam foto tersebut sedang mengukir senyum yang sama setelah mengingat ngingat kembali momen membahagiakan tadi. Ponsel yang dia genggam tiba tiba berbunyi terdapat sebuah notif dari salah satu akun media sosialnya.

Wanita yang sedang membaringkan tubuhnya diatas sofa tersebut langsung terduduk setelah melihat notif yang membuatnya terkejut itu. Ada seseorang yang sedang membagikan fotonya dengan ketua klub renang yang sedang makan bersama disebuah restoran.

'Pasangan yang manis'

'Jadi mereka berdua benar menjalin hubungan??'

'benar, hari ini mereka berkencan. Kalau kalian tidak percaya lihat saja diakun Rizky'

Red Thread Of Destiny || Leslar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang