Pacar!!

467 77 8
                                    

~||~

"Jika P adalah titik pada kurva C. Dan S adalah panjang kurva ke titi P. Jadi panjangnya adalah... "

"Oihh.. Aku tidak mengerti sama sekali" kesal Shania yang memotong penjelasan dari Lesti.

Shania mengacak rambutnya dengan berutal yang membuat Lesti duduk disampingnya sedikit menjauh mengingat badan Shania lebih besar darinya. Sedangkan Prilly dan Rara yang duduk dihadapan mereka menatap Shania dengan pandangan nanar.

"Bingung.. " ujar Shania yang sudah menghentikan aksinya.

"Beruntung kami tidak ada ujian matematika" ujar Rara kepada Lesti.

"Ya sudah. Kita istirahat dulu" ucap Lesti yang menyudahi penjelasan.

Mereka berempat sedang duduk didalam perpustakaan atas paksaan dari Shania dan Prilly yang menari Lesti untuk mengajari mereka tentang rumus kurva matematika, sedangkan Rara hanya menemani mereka.

"Aku mau istirahat sebentar.. " lirih Shania yang menaruh kepalanya diatas meja.

"Aku sangat beruntung karena Shania gak punya banyak sel otak" ujar Prilly tanpa rasa bersalah.

Shania sontak menegakkan tubuhnya kembali dan menatap Prilly dengan tajam.

"Kau harus istirahat dulu" ujar Prilly seraya mengusap pundak Shania.

"Anggap saja aku tidak mendengar apa yang kamu ucapkan" kesal Shania.

"Merengek terus" sahut Rara.

Lesti menggelengkan kepalanya melihat ketiga temannya saling beradu mulut satu sama lain. Dari pada mempedulikan ketiga temannya Lesti lebih memilih untuk membalas pesan Rizky yang sempat tertunda dia balas karena sibuk memberikan penjelasan kepada Shania dan Prilly tadi.

Kak Rizky 🐺🖤

Kamu dimana??

Lesti di perpustakaan

Aku kesana sekarang

Memangnya Kak Rizky dimana??

Aku sudah hampir sampai

Lesti kembali meletakkan ponselnya dan beralih memegang dog tag yang tergantung dikalungkan, senyumnya kembali terukir manis ketika teringat momen momen bersama Rizky.

"Ayo lanjutkan!!" seru Lesti sudah kembali semangat.

"Oiihhhhh ohhh kenapa sebentar sekali.. " lirih Shania yang menatap Lesti dengan pandangan belas kasihan.

"Kau ini Shan!! Buka halaman 148" tegas Lesti.

Dengan malas Shania menuruti perintah dari Lesti walaupun otaknya sudah tak mampu lagi menyerap semua materi yang sudah dijelaskan oleh Lesti.

Mereka semua fokus dengan penjelasan yang diberikan Lesti dan sesekali melihat buku yang mereka pegang masing masing untuk lebih lagi memahami apa yang Lesti sampaikan. Tapi dengan tiba tiba Lesti dikejutkan dengan seseorang yang sudah duduk disampingnya dengan tangan yang bertengger dipundaknya, tubuh Lesti seketika menegang.

"Kalian sedang belajar??"

Rara yang melihat tersebut memutar bola matanya jengah.

"Kak Arfan.. " sapa Shania dengan pandangan tak suka.

Shania dan Prilly menatap tajam tangan Arfan yang merangkul pundak Lesti tersebut.

"Apa yang sedang kamu pelajari??" tanya Arfan kepada Lesti yang hanya diam saja bahkan tanpa berekspresi sedikitpun.

Red Thread Of Destiny || Leslar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang