Mari saling membantu.
Kalau ada typo tolong dibenarkan 🙏~||~
Disebuah klub renang Rizky dan Rico baru saja keluar dari ruang loker dengan bertelanjang dada, sepertinya tidak sepenuhnya bertelanjang dada karena Denias dengan cepat melempar dua jubah kebanggaan klub mereka untuk dipakai. Jubah berwarna biru muda dan disandingkan dengan warna putih adalah jubah kebanggan anggota klub renang. Bukan hanya jubah, klub renang juga memiliki jaket khusus dengan warna senada dengan jubahnya. Semua anggota klub renang memiliki jubah dan jaket tersebut sebagai sebuah tanda ketika anggota klub renang berbaur dengan anggota klub lain.
Mereka berdua berjalan beriringan mendekati area pinggir kolam. Rico yang berjalan disamping Rizky menatap wajah dingin itu dengan lekat.
"Iky.." panggil Rico.
"Hmm" sahut Rizky yang masih tetap berjalan dengan pandangan menatap lurus kedepan.
"Apa kau sadar kalau kau lebih sering tersenyum akhir akhir ini?? Kau jauh lebih terlihat bahagia" ucap Rico menatap Rizky penuh tanya.
"Memangnya bagaimana penampilanku sebelumnya??" tanya Rizky yang menghentikan langkahnya dan menatap Rico.
"Kau tampak berhati dingin" ucap Rico yang berhasil membuat Rizky kembali melanjutkan langkahnya.
"Pemarah, tidak pernah menanggapi apapun, memarahi semua orang" ujar Rico yang menyamakan langkahnya dengan Rizky.
"Juga.. Kau seperti mencari seseorang sepanjang waktu" ucap Rico yang membuat Rizky menghentikan langkahnya lagi.
Rizky menatap Rico dengan otak yang berpikir keras mengenai perubahan pada dirinya sendiri.
"Tetapi kau berhenti melakukannya sekarang. Kau sudah menemukan orang itu kan??" lanjut Rico yang menatap Rizky penuh dengan rasa penasaran.
Rizky hanya diam dengan kedua mata menatap kedepan dengan pandangan kosong. Raganya memang benar ditepi kolam renang tapi pikirannya sedang berada di klub memasak sekarang.
Dengan perlahan Rizky membalas tatapan Rico kepadanya dengan sorot tajam yang keluar dari kedua bola matanya. Rico dibuat tak berkutik dengan tatapan membunuh yang Rizky keluar kan. Senyum tipis Rizky keluar yang membuat Rico semakin bergidik ngeri, Rizky merangkul pundak Rico dan menariknya untuk mendekat padanya.
"Apa kau ingin berlomba??" tanya Rizky tiba tiba.
"Tentu saja" ujar Rico dengan semangat serta percaya dirinya.
"Denias.. " panggil Rico kepada Denias yang sedang mengabsen para anggota klub renang.
"Bisakah kau mengatur waktu kami??" tanya Rico.
"Tentu" sahut Denias.
Para anggota klub renang saling berbisik didalam barisan mereka. Bisikan demi bisikan mereka lontarkan untuk memprediksi siapa pemenang dalam perlombaan antara ketua dan wakil ketua diklub mereka ini.
"Gaya bebas, bolak balik" ujar Denias memberikan peraturan perlombaan.
Rizky dan Rico saling beradu tatapan, kedua duanya saling melontarkan tatapan tajam satu sama lain. Tentu saja pemandangan tersebut tak luput dari para anggota klub renang lain termasuk Shania yang menatap Rico penuh dengan arti. Wajah perempuan tersebut nampak cemas dengan pertandingan yang akan diselenggarakan oleh ketua dan wakilnya kali ini. Rasa khawatir terhadap Rico lebih dominan sekarang, entahlah mungkin karena Shania lebih sering dilatih oleh Rico dibandingkan dengan Rizky yang menjadi penyebab utama Shania memikirkan Rico.

KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Destiny || Leslar
Random"Tariklah salah satu benang merah ini, kamu akan mendapatkan seseorang yang akan memandumu untuk berkeliling Fakultas Administrasi Bisnis " Akankah benang merah takdir bisa mempersatukan mereka dikehidupan yang akan datang?? Tak ada yang tahu. Hanya...