Kebenaran

417 94 59
                                    

Typo dimana mana!!

~||~

Rizky masuk kedalam perpustakaan Fakultasnya dengan sesekali memandangi layar ponselnya yang menampilkan pesan singkat dari sang kekasih. Langkah Rizky terhenti disebuah lorong dengan rak tinggi disisi kanan dan kiri tubuhnya, nafasnya perlahan terdengar lirih.

"Apa dia sudah pergi??" lirihnya seraya memandang sekitar untuk mancari sosok Lesti.

Dengan wajah lesunya Rizky mulai berjalan menyusuri lorong untuk mencari buku pesanan Rico tadi. Mata Rizky fokus membaca setiap tulisan yang berada disetiap buku yang berjajar rapi diraknya tersebut. Tangannya terulur untuk mengambil buku yang dimaksud Rico, tapi tubuhnya seketika menegang ketika kedua matanya melihat sosok wanita cantik dengan tangan kanannya memegang buku serta tangan kirinya yang sesekali membenarkan poninya yang sedikit menutupi mata indahnya. Wanita tersebut mengalihkan pandangan tepat dirak buku hadapannya yang sekarang bercelah dan sedikit menampilkan wajah Rizky.

"Kak Rizky" pekiknya dengan senang.

Lamunan Rizky sontak buyar dan segera tersenyum lebar kepada wanita tersebut. Wanita tersebut jalan memutar untuk menemui Rizky yang berdiri disebrang raknya.

"Kak Rizky baik baik saja??"

Bukannya menjawab Rizky justru memandangi wajah wanita yang berdiri dihadapannya ini, dan tanpa aba aba Rizky memeluk tubuhnya dengan erat seakan tak mau melepaskannya. Dengan ekspresi bingungnya wanita tersebut mencoba untuk memahami situasi, tangannya terangkat untuk membalas pelukan Rizky dan sesekali memberikan usapan dipunggungnya.

"Kak Rizky.. " lirihnya merasakan sesak saat Rizky memeluknya semakin erat.

"Kak nanti ada yang lihat"

Rizky tak menggubrisnya hanya melonggarkan pelukannya saat menyadari wanita mungil yang dia peluk ini susah bernafas.

"Kenapa kalau orang lain lihat?? Aku memeluk pacarku sendiri Lesti, apa itu tidak boleh??" protes Rizky.

"Hmm baiklah baiklah, peluk aku, peluk yang erat" ucap Lesti memeluk tubuh Rizky dengan sangat erat.

"Akhh" pekik Rizky menerima pelukan Lesti yang sangat erat ditubuhnya.

"Itu yang aku rasakan saat kamu memelukku dengan erat" ujar Lesti melepaskan pelukannya.

"Maaf aku membuatmu sakit" lirih Rizky yang mendapatkan gelengan kepala serta senyum yang meneduhkan dari Lesti.

Kedua kembali terdiam dengan tatapan saling bertemu tapi memiliki makna yang saling berlawanan, Rizky memandang Lesti dengan cemas sedangkan Lesti memandang Rizky dengan penuh tanya.

"Lesti, aku mencintaimu"

Lesti tersenyum dan mengangguk kecil mendengar pengakuan dari sang kekasih, tapi walaupun dia merasa senang ada yang janggal dengan situasi ini. Dia paham betul Rizky memang mencintai bahkan itu bisa terlihat saat kita bersama tapi kenapa tiba tiba Rizky mengutarakan rasa cintanya, Lesti merasa kalau Rizky menganggapnya ragu dengan hubungan mereka, walaupun Lesti wanita pemalu tapi Lesti juga sangat mencintai Rizky.

"Aku juga mencintaimu Kak"

Rizky tersenyum dan lebih mendekatkan wajahnya lagi kepada Lesti, Lesti memejamkan matanya saat Rizky mulai mencium bibirnya dengan sedikit lumatan yang mampu membuatnya kehilangan kesadaran. Walaupun begitu Lesti sepertinya memahami situasi dimana mereka berdua masih didalam perpustakaan bukannya didalam kamar, tangan Lesti mendorong tubuh Rizky agar sedikit menjauh yang mengakibatkan ciuman mereka terlepas.

"Maaf, aku lupa" ucap Rizky yang mengusap sisa saliva yang tertinggal dibibir Lesti.

Lesti tersenyum dan kembali memeluk tubuh Rizky, menyamankan kepalanya didada bidang sang kekasih. Rizky membalas pelukannya serta sesekali mengusap surai hitam lebat wanitanya ini.

Red Thread Of Destiny || Leslar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang