Lampu Natal

395 87 61
                                    

Awas typo!!

~||~

Rizky duduk dengan punggung yang bersandar diheadboard ranjangnya, tangannya memegang cincin berwarna emas dan berbahan dari perak. Senyumnya terukir dengan pandangan fokus mengarah kepada benda kecil yang yang dia pegang, begitu menawan menurutnya. Tak lama ponselnya berbunyi, sebuah pesan dari sang kekasih masuk yang membuat Rizky semakin tersenyum lebar.

Lesti🖤

Aku sudah ada dirumah

Aku pikir aku terlalu banyak belajar, otakku seakan akan hilang

Terus berjuang, aku punya hadiah untukmu setelah ujian

Rizky tersenyum lebar setelah membalas pesan dari Lesti.

~||~

Disebuah kamar bernuansa putih biru terdapat seorang gadis yang terbaring diatas ranjang dengan selimut berwarna biru menutup setengah tubuhnya. Gadis tersebut mencoba memejamkan matanya tapi tidak bisa, badanya sudah bergerak kekiri dan kekanan untuk mencari posisi yang nyaman tapi masih saja gagal membuat matanya terpejam. Dengan kesal dia mendudukan tubuhnya dan segera beranjak dari atas ranjangnya dengan menyambar tas serta memakai sendal jepit kesayangannya. Gadis tersebut melangkah keluar dari kamar apartemennya menuju sebuah kamar yang tak jauh dari letak apartemennya tadi, mengetuk pintu coklat tersebut berharap penghuninya belum tidur dan membukakan pintunya. Benar saja, pintu terbuka setelah ketukan ketiga, menampilkan seorang pemuda yang hanya memakai celana panjang tanpa baju yang memperlihatkan tato yang ada dipunggung dan lengannya, menatapnya dengan sedikit terkejut.

"Kenapa kau disini Shania?? Ini sudah malam"

"Bisakah aku tidur disini malam ini Kak Rico??"

"Lagi??"

Bukannya menjawab Shania justru menyelonong masuk begitu saja, melepas sendalnya dan menaruh tas ranselnya diatas kursi belajar Rico lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Rico yang melihat tingkah Shania itu menggelengkan kepalanya, menutup pintunya dan berjalan mendekati ranjang.

"Geser" ujar Rico menepis kaki Shania yang sayangnya tak mau bergeser dari tempatnya.

"Hmm" sahut Shania berdehem.

"Geser Shan, aku juga ingin tidur. Kalau posisi tidurmu seperti ini gimana aku tidur??" ucap Rico.

Shania tak meresponnya, gadis itu hanya diam dengan lengan kanannya menumpu diatas kedua matanya. Melihat Shania yang tal merespon ucapannya membuat Rico memiliki ide jahil untuk mengerjai gadis yang beberapa hari ini sering menginap di apartemennya.

"Kamu tidak mau bergeser ya??" ujar Rico tersenyum miring.

Dengan gerakan cepat Rico naik keatas tubuh Shania dengan tangan kanannya mengunci kedua tangan Shania diatas kepalanya. Shania dibuat terkejut dengan Rico yang mengukungnya seperti ini, menatap Rico waspada yang kini sedang menampakkan senyum miringnya yang menurutnya sangat mengerikan. Rico semakin mendekatkan wajahnya, Shania memejamkan matanya erat sampai dia menyadari satu hal.

Bughh.

"Akh.. anjing" pekik Rico menjatuhkan tubuhnya disamping Shania dengan kedua tangan memegangi aset berharganya yang dengan tidak berperikemanusiaan ditendang begitu keras oleh Shania.

"Kamu mau ngapain??" tanya Shania dengan polosnya.

"Yang kamu tendang masadepanku" kesal Rico yang masih sesekali meringis kesakitan.

Red Thread Of Destiny || Leslar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang