~||~
Mobil Rizky memasuki area apartemen Lesti dan berhenti didepan lobi apartemen tersebut.
Suasana didalam mobil seketika senyap, perpisahan memang bisa mematikan semua suasana walaupun hanya berpisah sementara tapi tetap saja akan terasa berat untuk Rizky ataupun Lesti.
"Terimkasih sudah mengantarku" ucap Lesti.
Lesti melepas seatbeltnya dan hanya diam terduduk tak ingin beranjak keluar dari mobil. Rizky yang melihat gelagat aneh Lesti menatapnya dengan pandangan penuh tanya.
"Apakah ada yang tertinggal??" tanya Rizky.
"Aku.. Aku membuat sandwich untukmu.. Jika.. "
Belum juga Lesti menyelesaikan ucapannya Rizky sudah terlebih dahulu mengambil paper bag yang Lesti pegang.
"Terimakasih" ucap Rizky memamerkan senyum terbaiknya.
Sialanan, senyum Rizky berhasil membuat kedua pipi chubby Lesti merona. Cuma karena sebuah senyuman dari pria dingin mampu membuat Lesti merona.
Dengan susah payah Lesti menenangkan dirinya sendiri dan yang paling penting jantung dan hatinya harus aman terlebih dahulu.
"Kak Rizky" panggil Lesti yang memberanikan diri.
"Iya ada apa??"
"Besok.. " lirih Lesti dengan mengigit bibir bawahnya sendiri.
"Iya, besok kenapa??"
"Apakah kamu mau sarapan bersama lagi??" ucap Lesti dengan cepat bahkan dalam satu tarikan nafas.
Tanpa diduga tawa Rizky seketika pecah yang membuat Lesti semakin terpaku menatap wajah Rizky. Ini adalah kali pertamanya Lesti melihat Rizky tertawa, melihat Rizky tersenyum saja sangat jarang karena dia selalu menampilkan wajah dinginnya tersebut. Mungkin hanya dengan Lesti Rizky banyak tersenyum, bahkan ketika Rico menunjukkan leluconnya Rizky tidak tertawa, jangankan tertawa tersenyum saja tidak. Sungguh miris memang, hanya Lesti yang bisa menikmati senyum langka tersebut setiap saat.
"Dengan senang hati" ucap Rizky yang berhasil membuat Lesti sadar dari kegiatannya yang sedang mengagumi tawa Rizky.
"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok" ucap Lesti seraya tersenyum lebar.
"Iya, sampai jumpa besok pagi" ucap Rizky.
Lesti mengangguk dan beranjak keluar dari mobil masih dengan senyum yang mengembang, sepertinya senyum itu akan mengembang permanen malam ini sampai besok pagi. Rizky menggelengkan kepalanya sejenak menyadari keimutan Lesti semakin bertambah dimomen momen seperti ini.
"Kak Rizky" panggil Lesti yang sudah berdiri diluar mobil.
"Tidak perlu terburu buru" lanjutnya dari sela pintu mobil yang belum dia tutup.
"Siap ibu dari calon anak anakku" ucap Rizky yang tersenyum.
Bluss.
Wajah Lesti kembali memerah padam mendengar godaan demi godaan yang selalu Rizky lontarkan untuk dirinya.
"Apa lagi ini Tuhan?? Dia sangat pandai membuatku kehilangan akal" batin Lesti.
"Berkendaralah pulang dengan aman dan hati hati" ucap Lesti cepat dan segera menutup pintu mobil.
Belum juga Rizky menjawab Lesti lebih dulu berlari masuk kedalam apartemen. Rizky hanya dapat tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat wanita pujaan hatinya begitu menggemaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Destiny || Leslar
Casuale"Tariklah salah satu benang merah ini, kamu akan mendapatkan seseorang yang akan memandumu untuk berkeliling Fakultas Administrasi Bisnis " Akankah benang merah takdir bisa mempersatukan mereka dikehidupan yang akan datang?? Tak ada yang tahu. Hanya...