37. Renjun On

40 7 0
                                    

Gue suka sama lo, tapi gak disini, gak dikota ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue suka sama lo, tapi gak disini,
gak dikota ini.
















Hyunjin membelokkan mobil ke parkiran bawah sebuah mall besar. Dia berniat mengajak Mina sedikit refresing sebelum memasuki ospek sebagai maba. Layaknya orang kasmaran, Hyunjin merangkul pundak Mina santai menyusuri mall.

"Jin, gak enak diliatin," kata Mina sedikit risih akan tatapan orang-orang.

"Gak papa Na," saut Hyunjin santai, "Lo gak nabung dosa kok, tapi nabung pahala," lanjut Hyunjin.

Mina menghela nafas pelan. Mengikuti semua kemauan Hyunjin tanpa kecuali. Mereka memilih untuk menaiki eskalator daripada lift disudut ruangan.

"Kita mau kemana?" tanya Mina.

"Toko buku."

Uhuk!

Okeh, Benarkah yang dikatakan Hyunjin? Itu terdengar lelucon saat ini. Bagaimana bisa seorang Hyunjin betah dengan sebuah buku. Mina sampai habis pikir dengan tingkah lelaki itu.

"Lo beneran mau ke toko buku?" ulang Mina memastikan.

Hyunjin mengangguk dengan penuh percaya diri. "Iya, Na. Stop meragukan suamimu ini!"

"Tapi lo beneran gak panas kan?" tanya Mina sedikit berjinjit untuk meraih dahi Hyunjin.

"Astaga, Mina."

"Gue kira lo sakit," kata Mina.

Dan benar saja. Hyunjin benar-benar mendatangi toko buku. Hal yang lebih tercengang, ia membawa Mina menuju etalase buku non fiksi.

Tangan Hyunjin berhenti merangkul Mina. Ia beralih sibuk mencari sebuah buku. Mina yakin saat ini Hyunjin sedang kerasukan iblis. Tapi tunggu, kenapa iblis suka membaca? Ah, mungkin iblisnya masih kecil jadi perlu banyak belajar.

"Buat lo," ucap Hyunjin menyodorkan buku tebal berisi undang-undang, "Lo kan mahasiswa hukum, jadi harus banyak-banyak baca," lanjut Hyunjin.

"Kan masih lama, jin. Ospek aja belum," kata Mina.

"Lo harus star dulu. Negara butuh hakim yang berkualitas, bukan cuma nama doang," pesan lelaki itu, "Sama ini nih, bukunya bagus. Bahas tentang politik." Hyunjin menaruh tiga buku lagi ditangan Mina.

Sekarang, tanpa berbicara Hyunjin membawa Mina menuju rak buku fiksi. Sebelum datang Hyunjin telah melakukan survei novel apa yang bagus untuk remaja yang memasuki univ. Setidaknya ada pesan moral disana, bukan hanya cinta-cinta saja.

"Lo bisa belajar organisasi dari buku ini dan buku ini bagus buat dibaca pas senggang. Satu lagi Na, buku tentang memahami perasaan pasangan." Hyunjin kembali manaruh tiga buku cukup tebal.

Musuh || HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang