31. Surat Dari Kegelapan

43 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Lampu merah di atas pintu operasi tak kunjung berubah hijau. Sudah tiga jam lamanya mereka menunggu kabar baik dari dalam sana. Semua wajah orang-orang tegang sembari merapalkan doa.

"Hyunjin dimana, Ye Jin?" tanya wanita berkepala tiga pada Ye Ji.

Ye Ji mengadahkan kepala pada orang tersebut. Dia tersenyum pelan menggambarkan jawaban wanita tadi. Jessica langsung ambruk dihadapan Ye Jin.

"Maaf, saya sudah mencoba mencegahnya," lirih Ye Ji begitu pilu.

Jessica berbalik menatap suaminya. Mencoba mencari tempat untuk bersandar. Kedua tangannya melingkar kuat pada pinggang kokoh suaminya.

"Anak kita, pah," rintih Jessica.

"Ikhlaskan, mah, dia laki-laki yang hebat." Chan Sung mengelus punggung Jessica lembut sambil menaruh dagu disela leher istrinya.

"Apa ini hukuman untuk kita?" tanya Jessica pelan.

Chan Sung melepaskan pelukan itu, beralih menangkup kedua pipi Jessica yang penuh dengan peluh mata. Dihapusnya pelan jejak-jejak air mata.

"Maafkan aku," katanya.

"Ayah?"

Atmosfer berubah dingin. Semua pasang mata memandang lelaki yang tiba-tiba memanggil Chan Sung dengan sebutan ayah. Kedua mata mereka saling menatap dalam-dalam. Sebuah dusta jika  Chan Sung tidak mengetahui lelaki berginsul itu.

"Ayah?" ulang Renjun.

Chan Sung membantu Jessica untuk bangkit. "Apa dia anakmu dengan Wendy?" tanya Jessica.

Dengan satu anggukan kecil, Chan Sung mengangguk pelan. Tiba-tiba Renjun berlari dan memeluk erat tubuh Chan Sung. Sedang Jessica tidak bisa mengelak bahwa Renjun juga membutuhkan sosok ayah dalam hidupnya. Walau dia adalah hasil dari hubungan suaminya dengan mantan pacar.

"Ayah, ini Renjun. Apakah ayah tak merindukanku?" lirih Renjun begitu tragis dalam pelukan.

Tangis Chan Sung pecah. Pertanyaan itu begitu menusuk hati nuraninya. Jika dibandingkan, ia adalah penjahat yang menelantarkan dua manusia yang seharusnya dia jaga. Shit. Begitu bajingan sekali kisahnya, mungkin semut saja akan muak oleh sikap Chan Sung selama ini.

"Maafkan ayah," lirih Chan Sung.

Ting!

Pintu ruang operasi terbuka, menampilkan sosok manusia berjubah putih. Entah kapan operasi itu selesai, mungkin karena mereka terlalu fokus oleh anak dan ayah itu.

"Dokter Jaehyun." Ye Ji dan Jessica langsung mendekat ke arah dokter Jaehyun.

"Operasinya berhasil," ucap dokter Jaehyun, "Tapi saudara Hyunjin telah tiada," lanjut dokter itu.

Musuh || HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang