28. Worry You

54 8 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Grasak!

Grusuk!

"Maling!!"

"Aduh!"

Hyunjin keluar dari kolong kasur. Meringis kesakitan akibat tongkat nini lampir milik mamahnya. Iya, dia sedang berada di rumah orangtua kini.

"Astaga, Hwang Hyunjin!" mamah berkacak pinggang. Sampai habis berfikir karena anak lelakinya itu.

"Ganteng-ganteng kayak gini kok maling, si, mah!" dumal Hyunjin.

Jessica memukul pantat gemoi Hyunjin berkali-kali menggunakan gagang sapu. "Kamu tahu adab bertamu gak?!" marahnya, "Ketuk dulu, ucap salam. Jangan langsung nyelonong! Lagi-lagi pake pakaian item kayak orang berduka!"

"Ampun mah, ampun. Udah, huwaaa!!!" rengek Hyunjin karena pantatnya itu terus -menerus dipukul gagang sapu. Ia melotot, takut-takut pantat gemoinya itu kempes, "Mah, nanti kempes gimana?!!!"

"Egh!" Jessica memukul terakhir dengan kekuatan super.

"PAPAHHHH!!!!!"

"Papah kamu lagi kerja!" dengus Jessica. Ia mengambil duduk dikasur anaknya, sedangkan Hyunjin meringis sambil mengelus pantat di lantai, "Cari apaan?"

"Celengan babi Hyunjin mana?" tanyanya.

"Udah mamah pecah buat arisan."

"Seriusan?"

"Dua rius," jawab Jessica menatap anak tunggalnya.

"Yah, elah mamah!" kesal lelaki itu. Udah pantat sakit, uang hangus gitu aja. Emang ibarat masuk lubang, eh, ternyata lubang annaconda.

"Buat apaan, si?"

"Mau buat modal ngamen." Mamah langsung melotot. Segoblok-gobloknya Hyunjin gak pernah ngomong kayak gitu. Baru kali ini ia berbicara seperti itu tanpa beban.

"Hey! Kamu itu anaknya PT Hwang."

"Gak papa mah, sekali-kali kita bermasyarakat."

Jessica berdecak. "Paling buat beli jaket."

"Jaket Hyunjin udah selusin mah."

"Tiga lusin malah."

"Hamburrr." Hyunjin memainkan mulutnya sendiri. "Mau buat beli," ia mendekat ke arah mamah, lalu membisikkan sesuatu. Sampai-sampai mata mamah membulat sempurna.

"Celengan kamu dilemarin paling bawah," kata mamah dan raut wajah Hyunjin berubah menjadi bahagia.


***

Siang hari panasnya pol-polan. Udah dua gelas es teh yang Mina dkk dan geng presiden habiskan. Namun, diantara mereka Hyunjin dan Mingyu misuh-misuh gak henti-henti. Dan faktor penyebabnya sama. Mina.

Musuh || HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang