Pak Sehun memijit pangkal hidungnya. "Yang nentuin ini panitia PAS, jadi kalian gak bisa pindah seenaknya, cuma karena masalah pribadi," jelas Pak Sehun.
"Lo pikir gue mau?" kata Hyunjin dan langsung pergi meninggalkan Mina di depan ruang BK. Kenapa Hyunjin yang marah disini? yang seharusnya marah itu Mina, tapi anehnya daripada marah, Mina lebih merasa kecawa dan sakit hati.
***
Mina pergi ketaman belakang sekolah, karna itu salah satu tempat pelarian saat bosan atau hanya sekedar mencari ketenangan. Karna tempatnya yang sepi dan jarang didatangi, tenang, gak ada setannya kok.
Mina menghela nafas, ia merutuki nasibnya sendiri. "Kenapa juga nasib gini amat?" gumamnya.
"Gue harus pikirin gimana caranya ngebatalin perjodohan ini, yakali gue nikah sama Jin Tomang sialan!" kata Mina.
"Kenapa sih idup gue kejem banget!" erang Mina frustasi.
"Ya kalo lo nya yang kejem mungkin idup bakal baik," kata seseorang yang entah datang dari mana gak deng canda.
"Lah Mereka? lo ngapain?" iya, ternyata yang dateng kang rebahan temen seeskul Mina.
Minhee tak menyaut dan langsung duduk di samping Mina. "Anjir lu bolos!" kata Mina.
"Lu juga bego! lagian kan gak ada acara kegiatan belajar menghajar," santai Minhee.
"Belajar mengajar," koreksi Mina.
"Sama ajalah pokonya," jawab Minhee dan menutup matanya untuk selamanya gak becanda.
"Pergi sono! gue lagi cari ketenangan juga!" kata Mina.
"Ke surga ajalah kuy! biar tenang selamanya," kata Minhee nyleneh.