17. I Love You------ but it's a lie

106 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Siapapun gak akan rela kalau miliknya direbut sama orang lain, paham?!”












Selamat Membaca~































Sudah tiga hari mereka tinggal bersama dan Hyunjin tidak bersama geng presiden lainnya. Jadi, hari ini setelah Mina tidur, Hyunjin memutuskan untuk ke basecamp. Tadi juga sudah dichat sama Felix untuk datang ke basecamp.

"Cuy!" panggil Hyunjin yang baru masuk basecamp pakai celana panjang hitam juga hoodie hitam bertuliskan 'i don't care' ditengah.

"Darimana aja lu?!" tanya Felix menabok pundak Hyunjin.

"Aelah, gue kagak tega ninggal tuh bocah ingusan sendirian," kata Hyunjin langsung duduk ditempat biasa.

Jaemin yang keluar buat beli minuman, langsung menyapa Hyunjin, "Apa kabar bro? Gimana malem pertamanya?"

"Eh, iya, Jin gimana? Masih perawan kagak?" celetuk Jihoon yang dihadiahi tatapan tajam dari Hyunjin.

"Ya.... Kagak ada malem pertama, dah! Lu pada gimana si? Ntar kalo... Busyet, gue kagak mau ikut-ikutan," kata Hyunjin. Ya, memang, harusnya perempuan itu dijaga, bukan dirusak walau sudah jadi milik.

"Yee, gue kira Lo kagak dateng tiga hari, gegara---"

"Jan ngadi-ngadi Lo, hoon," sela Ji-Su.

"Nah, cakep." Hyunjin kasih jempol dua ke Ji-Su.

Felix meraih satu gelas minuman. Udah tradisi geng presiden kalau lagi kumpul-kumpul. Ya, kapan lagi, katanya.

"Buat leader kita!" seru Felix, lalu semuanya mengangkat gelas masing-masing dan meneguk sampai habis.

"Wleee." Jaemin menjulurkan lidahnya. "Aneh bat, rasanya," katanya meraih air putih di atas meja.

"Ah, cupu!" balas Min-Ho.

"Udah-udah, tiap orang beda-beda," ucap Hyunjin menengahi mereka.

Tiba-tiba, Felix mengangkat suaranya, "Duh, berarti utang deh gue ke Hyunjin dua ratus lima puluh ribu."

Yang lainnya menabok dahinya masing-masing. "Ampun, dah, gue kalah ternyata," imbuh Wonggi.

"Gue juga, sialan!" umpat Jaemin.

"Au, Hyunjin. Harusnya lo yang kalah, kan kita jadi bisa makan-makan dikaepsi," seru Felix lagi.

Hyunjin tertawa senang. "Gue dilawan," katanya menyombongkan diri, "Jadi kapan nih, bayarnya?" lanjut Hyunjin.

"Sesuai perjanjian," ucap Min-Ho mengingat-ingat perjanjiannya, "Dua hari setelah Hyunjin menang."

"Apa?!" seru mereka bersamaan. Eh, Hyunjin malah ketawa lepas, lalu menuang lagi minumannya.

Musuh || HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang