0. PROLOG

4.3K 235 115
                                    

"Ndre, kita gak bisa terus-terusan gini."

Bibir Andrea bergetar mengatakannya, terlalu beku rasanya untuk meminta mengakhiri kembali hubungan yang sudah pernah gagal itu. Tapi Andrea tidak punya pilihan lain lagi, selain mengakhiri semuanya sesegera mungkin.

"Gak Ndrea, aku gak mau. Kita pasti bisa ambil jalan tengah kan? Aku yakin kita bisa ngelewatin ini semua." Andre dengan kekeh menolak segala pernyataan Andrea.

Bagi Andre, Andrea adalah segalanya. Bagi Andre, mereka bukan sekedar sepasang insan manusia yang tidak sengaja memiliki nama yang hampir sama. Sekali lagi bagi Andre, Andrea adalah segalanya.

"Gak ada jalannya Ndre, Kita emang gak bisa ngelanjutin apa-apa lagi."

"Andrea! Please, Please jangan gini. Aku sayang kamu. Kamu tahu itu kan?"

"Aku juga sayang kamu Ndre, Tapi kita bisa apa? Gak ada lagi yang bisa kita lakuin."

"Suatu saat, pasti kita nemu jalan tengah dari semuanya Ndrea. Kali ini tolong percaya aku." Ucap Andre seraya merengkuh Andrea yang terisak dalam tangisannya.

Andrea terkejut, tapi ia tak bisa membantah bahwa pelukan Andre adalah salah satu hal terbaik dalam hidupnya. Tapi semua terlalu sulit untuk mereka berdua. Semesta sampai kapanpun akan menolak bersatunya dua insan manusia itu.

Perlahan Andrea mendorong Andre menjauh. Berusaha melepaskan pelukan favorit-nya, yang barang kali saat itu adalah pelukan terakhir dari Andre untuknya.

"Jangan bikin semuanya makin sulit Ndre. Aku gak bisa lanjutin hubungan kita." Ucap Andrea sembari melepas pelukan Andre.

"Tapi kenapa Ndrea? Kenapa tiba-tiba? Apa gara-gara Arbi!" Jawab Andre tersulut emosi.

"Bukan Ndre, bukan gara-gara Arbi atau siapapun! Dan gak ada yang tiba-tiba Ndre!"

"Terus kenapa Andrea? Kenapa kita harus pisah lagi!"

"KARENA KITA BEDA NDRE!" Andrea tak tahan lagi, Oktaf suaranya meninggi diikuti luapan air matanya.

"Ya aku tahu tahu kita beda Andrea! Tapi kita pasti bisa!" Andre masih kekeh tak mau mengakhiri segalanya.

"GAK NDRE! SAMPEK KAPANPUN KITA BEDA! GAK ADA JALAN KELUAR BUAT KITA!"

"AKU BAKAL PINDAH KE AGAMAMU!"

"AKU YANG GAK MAU KAMU PINDAH! Cukup Ndre, mari terus melakah bersama walaupun dijalan yang berbeda. Suatu saat kamu akan bersyukur dengan keputusan ini. Aku percaya itu." Ucapan Andrea diikuti oleh langkahnya menjauhi Andre.

Andrea tak bisa lagi berlama-lama memandang Andre, lelaki yang benar-benar ia cintai. Andrea memaksakan kaki lemasnya untuk terus melangkah ke arah mobil putihnya.

"ANDREA! KALO TUHAN KITA YANG SEBENARNYA SAMA! PERCAYA SAMA AKU BUAT JAGAIN KAMU! APA ITU SALAH?"

Dari belakang tubuh Andrea, masih diposisi yang sama. Andre berteriak kepadanya. Sakit rasanya Andrea mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Andre. Siapa yang bisa disalahkan untuk keadaan mereka? Tidak ada! Tidak ada yang bersalah, bahkan pada poin dimana mereka saling jatuh cinta.

Andrea sedikit memutar tubuhnya untuk melihat Andre sekali lagi, barang kali itu benar-benar kali terakhir ia bisa melihat Andre.

Andrea menatap nanar dari kejauhan sosok yang begitu ia cintai semenjak bangku kuliahnya, cinta pertamanya. Tapi sekat diantara mereka berdua terlalu kokoh dan sulit untuk dirobohkan. Mungkin lebih tepatnya, tak akan pernah bisa mereka, atau bahkan siapapun robohkan.

Andrea tersenyum getir dengan penuh air mata kepada Andre dari kejauhan, kemudian kembali melanjutkan langkahnya memasuki mobil putihnya. Andrea benar-benar muak dengan segalanya.

Aku mencintaimu Ndre, dan tidak ada yang salah dengan itu. Tapi kita? Mungkin kita hanya bagian dari ujian ketaatan yang Tuhan berikan.

.
.
.

Haloo teman-teman, semoga kalian semua senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan.
Alhamdulillah aku bisa menyapa kalian dengan cerita baru 🥺😊

Semoga kalian dapat menyukai cerita ini 💕

Nantikan kisah Andrea & Andre yaa 💓

SEKAT [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang