Andrea tengah sibuk merapikan barang-barang yang baru saja kemarin akhirnya berhasil diantarkan oleh kurir ke rumahnya. Beberapa barang berukuran kecil itu, kini sedang berusaha ia tata rapi dalam sebuah kotak kado berwarna merah maroon dengan pita kecil pada bagian tutupnya.
Setelah semuanya ia rasa cukup rapi, Andrea menutup kotak kado tersebut dan memasukannya pada sebuah paper bag yang juga telah ia siapkan.
Andrea tersenyum puas melihatnya. Terbesit sebuah kepuasan tersendiri setelah merampungkan kado yang sebenarnya terlalu awal untuk ia berikan kepada seseorang.
Pemilik manik colat itu kini beralih memandangi isi lemarinya. Binar di matanya mencoba menelisik mana pakaian terbaik yang kini ia punya. Manik cokelat Andrea tertuju pada satu blouse berwarna baby blue yang sudah cukup lama tidak pernah ia kenakan.
Andrea bahkan lupa kapan kali terakhir ia memakai baju tersebut. Namun, hari ini baju itu terlihat begitu menarik perhatiannya.
Andrea menarik blouse tersebut keluar dari lemarinya. Tidak lupa ia juga mengeluarkan celana kain berwarna putih miliknya. Sangat pas rasanya jika kedua outfit tersebut dipadu-padankan pada tubuh ramping Andrea.
Kini Andrea beralih untuk bersiap-siap kembali. Memandikan tubuhnya dengan air hangat, mecuci bersih rambut panjangnya pula. Memperlakukan dirinya dengan begitu sangat baik. Seolah-olah Andrea memang sengaja menjadikan harinya saat ini berjalan begitu baik untuknya.
Andrea melihat pantulan dirinya dari cermin yang ada di kamarnya. Baju yang ia pilih memang benar-benar cocok untuk ia kenakan pada hari yang menurutnya spesial ini.
Jemari Andrea mulai menaburkan produk-produk make-up pada wajah cantiknya. Dengan hati-hati ia memoles tipis riasan pada wajahnya. Jemarinya begitu telaten sekali, seolah-olah ia ingin menjadi wanita tercantik pada malam itu.
Setelah puas dengan hasil riasan tangannya sendiri, Andrea segera mengambil hand bag berwarna putih tulang juga flat shoes yang berwarna senada dengan tas yang telah ia pilih sebelumnya.
Sekali lagi Andrea mecoba melihat pantulan dirinya dalam cermin. Manik cokelatnya menelisik bayangan dirinya dari atas kepala hingga ujung kaki. Andrea tersenyum puas sekali lagi. Ia merasa telah tampil semaksimal mungkin untuk hari yang sangat berarti dalam hidupnya itu.
Langkah kakinya kemudian membawanya keluar dari bilik kamarnya. Ia mulai mengemudi mobilnya dengan perlahan, menuju sebuah restoran tempat ia telah mebuat janji dengan orang yang begitu ia cintai.
Malam ini, setelah sekian lama mempersiapkan diri, Andrea kembali yakin untuk menemui sosok spesial dalam hatinya itu.
Malam ini, dalam sebuah kencan sederhana, ia akan membuat sebuah keputusan berani atas cinta yang telah lama ia pupuk dalam hati.
"Andre, maaf banget ya. Pasti udah nunggu lama hehehe." Diiringi senyuman yang sangat menawan, Andrea menyapa Andre dengan riang.
Andre telah menunggunya pada salah satu meja restoran makanan jepang, tempat kali kedua Andre menyatakan cintanya beberap waktu yang lalu.
"Nggak papa, kok. Terima kasih, udah mau nemuin aku lagi." Andre tidak mampu menahan kuasa atas dirinya lagi. Dengan perlahan ia merengkuh Andrea dalam dekapannya. Dengan perlahan ia memeluk perempuan yang benar-benar ia cintai dengan segenap jiwa juga raganya.
Andrea tersenyum tulus. Tangannya mulai membalas dekapan Andre. Sesekali telapak tangannya berusaha untuk mengelus pelan punggung gagah Andre. Berusaha menenangkan Andre yang terlihat begitu ketakutan di matanya.
Setelah puas dengan dekapan tersebut, Andre melepaskan Andrea. Mempersilahkan perempuan yang saat ini begitu terlihat cantik di matanya, untuk duduk tepat di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKAT [Tamat]
ChickLitJika kamu diminta untuk memilih antara Tuhan atau cinta pertamamu, apa yang akan kamu pilih? Jika kamu diminta untuk memilih antara cinta atau karirmu, apa yang akan kamu pilih? Jika kamu diminta untuk memilih antara karir atau keluargamu, apa ya...