PART 4

761 39 0
                                    

Candra baru saja selesai berganti pakaian. Dari dalam sana dia bisa mendengar suara tawa dari sarah dan teman temannya.

Candra memilih untuk merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan mata.

"Coba aja saya juga ada disana, pasti acara arisannya sekalian dirayain sama ulang tahun saya" batin candra.

"Ohiya, saya harus ngerjain tugas saya dulu, cucian piring pasti numpuk banget kalau saya ga ngerjain sekarang, bisa bisa saya ga bisa lagi ngerjain" ucapnya dan langsung bangun berjalan menuju meja belajar didepan kasurnya.

Saat sedang mengerjakan tugas, Candra masih dengan jelas mendengar suara tawa dari mama dan teman teman mamanya. Itu membuat candra tidak bisa fokus belajar. Dia saat ini sedang sangat iri karna Jovan berada di sana dan dikenalkan oleh teman teman mamanya.

"Mama, saya bahagia karna diucapin selamat ulang tahun buat yang pertama kalinya, tapi saya juga sedih karna bukan mama yang ngucapin" ucap candra pelan.

Candra menarik nafasnya pelan lalu menghembuskan nya. "Oke Candra, kamu harus fokus, kerjaan kamu bakal banyak banget malam ini" ucapnya untuk menyemangati dirinya sendiri.

Sementara candra sedang mengerjakan tugasnya, candra mendengar suara langkah kaki didepan, karna itu dia berjalan perlahan untuk mengunci pintunya, tetapi terlambat karna seseorang lebih dulu membuka pintunya.

Melihat siapa yang baru saja membuka pintu kamarnya, candra langsung menarik tangan orang itu memasuki kamarnya dan menutup pintu.

"Kamu ngapain di rumah saya?" Tanya candra dengan nada pelan.

"Rumah kamu?" Tanya cahaya bingung.

"Aku kesini nemenin mama aku arisan, kamu tinggal bareng kak jovan?" Sambung cahaya.

"Kamu ga perlu tau, mending sekarang kamu keluar dari kamar saya sebelum ada yang lihat kamu, inget kamu jangan ngasih tau siapa siapa kalau kamu liat aku" jelas Candra.

"Jelasin dulu candra" pinta cahaya.

Karna cahaya tak kunjung pergi, akhirnya candra harus menariknya keluar secara paksa. "Lupain apa yang kamu lihat tadi, anggep saya ga ada di sini" ucapnya didekat telinga cahaya dan langsung menutup pintu serta menguncinya.

Cahaya mengetuk pintu kamar candra dengan sangat pelan. " Candra buka, aku masih belum selesai ngomong" ucapnya dengan nada sangat pelan.

Tapi karna candra tak kunjung membuka pintu, akhirnya cahaya menyerah dan memilih untuk pergi dari sana.

Cahaya sudah berada di ruang tamu bersama yang lain, saat ini mereka sedang makan bersama dan membicarakan perjodohan antara jovan dan cahaya.

"Kalian kalau masih belum mau di jodohin gapapa, tapi seenggaknya kalian harus saling kenal, makanya Jovan sering sering ajakin cahaya jalan" ucap lilis.

"Nanti kalau kalian udah saling kenal, dan saling nyaman, baru deh kalian tunangan abistuh nikah" sambung sarah.

"Maaf tante, tapi cahaya ga mau, cahaya mau nikah sama orang yang cahaya suka, bukan sama kak jovan" jelas cahaya.

Jovan yang dari tadi hanya diam akhirnya kesabarannya habis, dia langsung berdiri dan menarik tangan cahaya menjauh dari sana.

"Kak jovan apa apaan sih, sakit tau!" Bentak cahaya saat Jovan sudah melepaskan tangannya.

"Lo bisa ga sih, ngehargain mama lo, kalau ga mau dijodohin bilang nanti dirumah lo biar mama lo ga malu!" Ucap jovan.

Cahaya tersenyum sinis " bagus lo ngertiin orang tua, tapi diluar lo malah ngebully orang, ga malu apa!"

CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang