2004
Joni saat itu dengan sangat berat meninggalkan istri dan kedua anaknya, Joni terus meneteskan air matanya di temani dengan air hujan yang terus berjatuhan.
Tak lama Joni berjalan, sampailah dia di depan sebuah gedung tua. Bisa terlihat dari depan bahwa ada sebuah mobil berwarna hitam terparkir didepan gedung tua itu. Perlahan Joni melangkah memasuki gedung tua tersebut.
Saat memasuki gedung tua tersebut, sudah terlihat ada beberapa orang disana sekitar 4 orang satu perempuan dan tiga laki laki. Dengan langkah pelan Joni menghampiri orang orang itu.
"Dimana dia?" Tanya salah satu lelaki yang ada di sana lebih tepatnya adalah Farhan ayah dari Dewi.
"Candra cucu kalian, bisakah Candra tetap hidup?" Balas Joni.
"Join!! Kamu sendiri tau kalau keluarga saya adalah keluarga terpandang, saya tidak akan membiarkan aib seperti anak itu mencoreng nama baik keluarga saya!!"
"Maafkan saya, tapi Candra anak saya, saya tidak akan memberikan dia kepada kalian" jawab Joni.
"Kamu tau kan kalau saya akan menyingkirkan siapa pun yang menghambat saya?" Kamu juga tau kan resiko kalau kamu melanggar janji yang kamu buat?"
"Saya rela mati demi anak saya, saya rela kasih nyawa saya ke pak Farhan asalkan pak Farhan tidak mencari anak saya, biarkan dia hidup tanpa tau apa apa"
"Ambil bensinnya" perintah Mina ibu Dewi kepada dua anak buahnya yang juga ada disana.
Dua orang yang diperintahkan itu pun langsung mengambil dua jerigen dari empat jirigen bensin yang memang sudah ada disana dari tadi.
Tanpa perintah dari atasan mereka, mereka pun langsung mendorong Joni sampai Joni terjatuh di lantai dan menumpahkan bensin itu mengelilingi Joni.
Joni hanya pasrah saat itu, dia tau betul kalau ini akan terjadi, mungkin memang takdirnya harus mati dengan cara seperti ini.
Dua jirigen bensin itu kini sudah ditumpahkan semua dan juga membuat Joni sekarang sudah mandi bensin.
Salah satu anak buah mereka hendak menyalakan api tetapi itu tertahan karena tiba tiba saja Dewi muncul entah dari mana dan langsung memeluk tubuh Joni yang dipenuhi bensin. "Kalau kalian kau bakar Joni, kalian juga harus lakuin itu ke aku, ini bukan cuma kesalahan Joni, tapi aku juga jadi aku harus ikut tanggung jawab" ucap Dewi.
"Dewi, lo jangan ke sini, gue gapapa kok, gue juga rela mati sekarang demi anak kita Candra" balas Joni dan berusaha untuk melepaskan pelukan dari Dewi tetapi Joni tidak bisa karena Dewi benar benar memeluk Joni dengan sangat erat.
"Dewi kamu gila!!!" Bentak Farhan.
"Dewi kamu pergi dari sini, mama sama papa akan nyelesain semuanya malam ini, kamu akan hidup dengan tenang sekarang" ucap Mina.
Dewi seakan tuli, dia tidak mendengarkan perkataan orang tuanya dan memilih untuk berbaring di genangan bensin yang berada di sekeliling Joni. "Kalau Joni rela mati buat anak kami, maka aku juga harus lakuin itu juga karena aku juga ibu dari Candra."
Badan Dewi juga sudah basah dipenuhi dengan bensin, Dewi juga saat ini masih memeluk Joni yang terlihat sudah sangat pasrah akan hidupnya.
"Dewi kamu pergi sekarang!! Dia memang pantas mati karena sudah mencoreng nama baik keluarga kita" ucap Farhan.
Dewi masih tidak mendengarkan dan memilih untuk semakin mengeratkan pelukannya kepada Joni.
"Kalian kenapa cuma diam!!! Saya bayar kalian bukan cuma buat diam!! Bawa Dewi menjauh dari tempat ini sekarang!!" Perintah Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA DAN SEMESTA ||END
Teen FictionBukan cuma orang orang yang membenci Candra, tetapi juga semesta. Apakah kehidupan Candra akan berubah nantinya? Jangan jupa vote and follow guys Maaf banget kalau banyak typo, baru direvisi kalau udah end nanti SELAMAT MEMBACA