PART 5

680 44 1
                                    

Setelah kejadian dikelas, candra memutuskan untuk keluar kelas dan tidak mengikuti mata pelajaran. Bahkan sampai jam istirahat candra juga tidak terlihat, entah kemana dia pergi.

Cahaya saat ini sedang berada dikantin bersama fara, tentu saja dengan jovan yang dari tadi menjahili  cahaya.

"Kak jovan mending pergi aja deh, ganggu banget!" Ucap cahaya sedikit meninggikan suaranya karna sudah tidak tahan dengan kelakuan jovan.

"Jodoh, jodoh, kok gitu sih galak banget lo sama jodoh sendiri" jawab jovan sambil cengengesan.

"Bodo ah!"

Cahaya akhirnya pergi dari sana, tak lupa pula membeli 1 roti dan 1 susu coklat sebelum dia benar benar pergi dari sana.

Cahaya sedang berjalan menuju taman belakang sekolah, dia tau pasti Candra ada disana. Dan benar saja, dari kejauhan dia sudah bisa melihat seorang lelaki yang sedang duduk di ayunan entah dia sedang memikirkan apa.

"Aku tau kamu disini" ucap cahaya saat dirinya tepat berada di depan Candra.

Candra tersadar dari lamunannya karna suara dari cahaya, tetapi dia tetap memilih untuk mengabaikannya.

"Jangan dekat dekat saya" suruh candra.

"Kamu ga mau temenan sama aku?"

"Kamu punya Jovan, dan jovan gasuka milik dia deket sama saya"

"Aku ga mau nerima perjodohan itu, kak jovan juga cuma main main doang, jadi tenang aja"

"Jovan orang baik, dia ga mungkin mainin perempuan, kamu jangan ngomong sembarangan"

"Dia jahat Candra, dia suka bully orang"

"Kamu ga kenal Jovan, dia baik dia cuma jahat sama saya, karna saya emang pantes dijahatin"

"Semua orang sama dimata tuhan Candra, mau anak siapa kamu, seberapa kaya atau miskinnya kamu, kamu lahir karna kesalahan juga kita semua sama dimata tuhan, gaada yang boleh dijahatin termasuk kamu, ini bukan salah kamu"

"Jangan bilang siapa siapa kalau kamu liat saya dirumah Jovan" ucap candra mengubah topik.

Cahaya hanya tersenyum sambil menatap wajah orang yang didepannya itu, dia kemudian memberikan roti dan susu coklat yang tadi sempat dia beli. "Makan, aku tau kamu laper"

"Gausah, saya udah biasa ga makan" tolak candra begitu saja.

"Makan, atau aku bakal ngikutin kamu terus" paksa cahaya.

"Jangan, nanti jovan marah sama saya" tolak candra lagi.

"Yaudah makan" paska lagi dan akhirnya candra hanya pasrah dan memakan roti yang diberikan cahaya.

Cahaya sangat fokus memerhatikan candra makan, terlihat jelas dimata cahaya kalau lelaki didepannya itu sangat kelaparan seperti tidak makan dari kemarin saja.

"Candra" panggil cahaya pelan.

"Hmm?"

"Bisa ga kasi senyum kamu buat aku?"

"Saya ga bisa senyum, saya ga tau caranya"

"Senyum kamu indah, aku suka, jadi kamu harus biasain buat senyum"

"Jangan suka, kamu punya jovan"

Cahaya hanya tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Kenapa?" Tanya candra bingung.

"Kalau nanti kamu mau jadi temen aku, kamu juga harus bikinin ayunan didekat kamu dan jangan lupa buat ngulurin tangan kamu kayak aku sekarang" jawab cahaya.

CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang