PART 9

462 38 0
                                    

Hari sudah pagi dan Candra saat ini sedang berusaha untuk berdiri, untung saja kamarnya bukan dilantai atas kalau saja kamarnya dilantai atas Candra mungkin tidak bisa sampai kesana dan harus tidur dibawah. Bahkan, semalam saja untuk naik ke kasurnya butuh banyak tenaga bagaimana bisa melewati tangga.

Candra benar benar kesusahan untuk bergerak, karna kedua kakinya sangat sakit, bukannya dia manja atau apa, tapi memang seperti itu rasanya, lebih sakit lagi karna dipukul oleh orang paling kita sayangi.

Memang sudah biasa Candra diperlakukan seperti itu, tetapi dia tidak pernah membenci ibunya itu, justru malah Candra akan selalu berusaha untuk mendekati ibunya.

Dari kemarin juga Candra belum tidur, kakinya terasa ngilu dan sakti, dan itu sangat menggangu Candra.

Candra akhirnya mengambil ponselnya yang ada di sampingnya dan menelfon Jovan.

"Apa" ucap Jovan saat mengangkat telfon Candra.

"Saya gabisa kesekolah, saya bisa titip surat sakit buat kamu? Nanti tolong kasi Jere"

"Gabisa"

"Saya mohon Jovan, saya bener bener gabisa kesekolah"

"Yaudah, lo bikin aja dulu suratnya abis itu kasiin ke gue"

"Kamu bisa kesini ambil suratnya?"

"Lo udah dibaikin malah ngelonjak yah!"

"Saya gabisa kesana, saya mohon"

"Kaki gue sakit, gue ga bisa kekamar lo, dan gue gamau ke kamarlo"

"Pak budi aja yang ambilin bisa? Kan dia bakal jadi supir kamu sampai kaki kamu sembuh"

"Kalau ga mau kesini, mending gausah titip surat ke gue"

Jovan pun langsung mematikan telfonnya tetapi kembali ditelpon oleh Candra dan kembali diangkat oleh Jovan dengan amarah.

"Mau lo ap..." Omongan Jovan terpotong dengan ucapan Candra.

"Saya gabisa jalan"

"Lo ngejek gue kan karna kaki gue sakit! Anjing lo!" Jovan hendak mematikan telfonnya lagi tetapi terhenti dengan perkataan Candra.

"Kedua kaki saya sakit, mama mukul kaki saya sampai sapu yang dia pakai patah"

"Gue ga peduli, kalau lo ga mau ngasih ke gue, jangan harap lo bisa nitip ke gue.

"Iya, tunggu saya"

"Gue ada dikamar" balas Jovan dan langsung menutup telfonnya.

Dengan sekuat tenaga, Candra berjalan menuju lantai atas, dia bisa berjalan dengan memegangi benda yang ada di dekatnya, terkadang juga Candra terjatuh, tetapi mau bagiamana lagi, Candra harus memberikan surat Sakitnya pada Jovan.

Karna sudah tidak kuat, akhirnya Candra merangkak saat sudah mencapai tangga.

Beberapa saat kemudian, Candra akhirnya sampai dikamar Jovan, tak lupa Candra mengetuk pintu itu dulu.

"Masukin dibawa pintu abistuh pergi" ucap Jovan dari balik pintu.

Candra pun langsung memasukkan surat itu dan langsung pergi.

Saat menuruni tangga, Tangan Candra tergelincir dan akhirnya membuat Candra terguling dan jatuh dari tangga.

Terdengar suara yang cukup keras membuat Sarah dan Jovan langsung keluar dari kamar dan melihat suara apa itu.

Jovan yang melihat itu entah kenapa langsung berlari menghampiri Candra tanpa memikirkan kakinya yang sakit. "Candra lo gapapa kan? Lo bisa denger gue kan?" Tanya Jovan khawatir.

CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang