2004
Saat itu, sorang lelaki sedang berlari di tengah hujan dengan membawa seorang bayi laki laki.
Tak lama dia berlari akhirnya dia sampai di sebuah rumah mewah dan langsung mengetuk pintu itu dengan sangat keras.
"Sar, sarah, ini aku joni aku mohon buka pintunya sar".
Laki laki itu masih terus berteriak dan mengetuk pintu itu tanpa henti sampai akhirnya seorang wanita berparas cantik membukakan pintu.
Saat pintu terbuka langsung saja pria itu masuk bahkan tanpa seizin yang punya rumah itu.
Joni langsung masuk ke sebuah kamar untuk melepaskannya pakaian bayi yang dia bawa tadi, dia masuk begitu saja seolah dia memang tau tempat itu.
Sarah yang dari tadi mengikuti joni tampaknya sangat bingung, dia benar benar tidak tau siapa anak itu dan kenapa joni bersamanya. "Mas, anak itu siapa? Kenapa kamu bareng dia?" Tanyanya.
Setelah joni melepas pakaian bayi itu, Joni menggunakan selimut untuk menghangatkan tubuh bayi itu.
Setelah itu Joni langsung menarik tangan sarah dengan lembut untuk pergi ke ruang tamu dan meninggalkan bayi itu di kamar.
Saat sampai di ruang tamu, joni langsung berlutut didepan sarah. "Sarah aku mohon rawat anak itu, anak itu ga bersalah sar" pinta joni.
Sarah mengerutkan keningnya bingung "dia siapa mas dan kenapa aku harus ngerawat dia?.
"D-dia anak aku sar."
"Mas, apa apa apaan sih, kan jovan udah umur 1 tahun dan bayi yang mas bawa keliatan kayak baru lahir, lagian juga dia bukan jovan anak kita mas, jovan ada di kamarnya lagi tidur" ucap sarah.
Joni langsung memeluk kaki sarah sambil menangis "aku mohon sar, aku salah, aku khilaf maafin aku".
Sarah masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh joni, bahkan saat ini sarah sudah meneteskan air matanya.
Sarah langsung melepaskan tangan joni dari kakinya. "Mas, siapa ibunya? Dan sejak kapan?". Tanyanya.
Joni masih berlutut didepan sarah dan kini dia beralih memegang tangan sarah. "Waktu itu aku lagi mabuk sar, aku ga sadar, aku bodoh sar".
Sarah langsung melepaskan tangan joni dengan kasar. "Jangan ke aku mas, bawa ke ibunya". Ucapnya masih dengan terus meneteskan air matanya.
"Sar, orang tua dewi ga setuju, dan dia minta buat akhirin hidup bayi itu, aku mohon sar jagain dia". Joni masih memohon.
"Dewi?"
"Jangan bilang dewi sahabat aku mas, please jangan bilang kalau ibu bayi itu dewi"Joni dengan sangat tidak enak hanya menganggukkan kepalanya pelan yang berarti memang benar kalau dewi itu adalah ibu dari anak yang dibawa joni.
Saat itu, kaki sarah benar benar sangat lemas, sarah bahkan menjatuhkan tubuhnya dilantai.
"Tapi dewi dan keluarganya udah pindah ke New York pas lulus kuliah mas, gimana bisa kalian ketemu".
"Waktu itu dewi dateng ke Indonesia buat liburan dan sekaligus mau surprisein kamu makanya dia nelfon aku dulu, tapi saat itu aku lagi ada masalah sar, dan aku ngajakin dewi minum bareng sampai kita berdua mabuk dan ngelakuin kesalahan yang besar sar".
Mendengar itu, tangis Sarah semakin pecah, dia benar benar tidak percaya kalau suami dan sahabatnya sendiri menghianatinya.
"Maafin aku sar, aku salah, aku bodoh". Ucap Joni sekali lagi sambil kembali menggenggam tangan istrinya.
Dengan cepat sarah menepis tangan itu dengan kasar. "Aku ga mau ngerawat kesalahan kamu mas, biarin aja dia mati aku ga peduli".
"Sar, nama anak itu Candra, Candra Joni Abraham. Aku udah warisin semua harta kekayaan aku buat dia, kamu boleh dapetin semua harta aku kalau kamu ngerawat dia". Ucap joni lagi.
Sarah benar benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Bagaimana bisa joni mewariskan semua hartanya untuk anak itu.
"Mas, mas udah gila yah! Bisa bisanya mas ngelakuin itu, terus kalau mas warisin semua harta mas ke anak haram itu, aku sama anak kita gimana? Kamu mau jadiin gelandangan gitu!".
Saat itu Joni langsung memeluk istrinya dengan sangat erat sampai sarah bahkan tidak bisa melepaskan pelukan itu.
"Sar, aku mohon, itu permintaan terakhir aku sebelum aku mati sar".
"Maksud mas apa?". Tanya sarah.
"Aku janji bakal nyerahin candra ke mereka dan bikin janji kalau aku ga nepatin janji itu berarti aku harus ngorbanin nyawa aku sar". Jelas Joni.
Mendengar itu, Sarah semakin menangis dan memberontak berusaha untuk melepaskan pelukan joni.
"Mas udah gila, bisa bisanya mas ngorbanin nyawa mas buat anak haram itu!".
Joni masih terus memeluk sarah dengan sangat erat. "Jovan". Ucap joni tiba tiba dan itu membuat sarah berhenti memberontak.
"Izinin aku buat nemuin jovan sar itu permintaan terakhir aku, aku sayang banget sama kalian, dan aku cinta sama kamu sarah, aku harus nanggung resiko perbuatan aku sendiri, karna kamu suka sama lelaki yang bertanggung jawab". Jelas joni.
"Besok pagi, kamu bakal nerima kabar kalau terjadi sebuah kebakaran di gedung tua, dan itu akan memakan 1 korban nyawa dan korbannya itu aku sar, relain aku yah, maafin aku juga, maaf banget, tapi jangan benci anak aku".
Sarah benar benar tidak bisa berkata kata, perasaannya saat ini benar benar campur aduk antara sedih, marah, dan kecewa. Saat ini Sarah hanya bisa menangis karna memang hanya itu yang bisa dia lakukan.
"Mas pergi yah sayang, jaga diri kamu, anak kita jovan dan jagain Candra juga, jangan benci dia, ini bukan salah dia ini salah aku". Ucap joni sambil mengecup kening istrinya dan pergi setelahnya.
"Kamu jahat mas" Batin sarah.
Joni
Sarah
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA DAN SEMESTA ||END
Teen FictionBukan cuma orang orang yang membenci Candra, tetapi juga semesta. Apakah kehidupan Candra akan berubah nantinya? Jangan jupa vote and follow guys Maaf banget kalau banyak typo, baru direvisi kalau udah end nanti SELAMAT MEMBACA