PART 11

460 38 0
                                    

Candra sudah dirawat dirumah sakit selama 2 hari dan dua hari itu juga Cahaya selalu datang untuk menemani Candra.

Cahaya dari tadi terus memperhatikan kedua kaki Candra yang diperban. "Sakit yah?" Tanya Cahaya yang duduk di samping Candra .

"Udah gapapa, besok juga udah dibolehin pulang kan sama dokter" Jawab Candra.

"Cahaya" panggil Candra.

"Kamu ada yang sakit? Katanya gapapa tadi" Ucap Cahaya khawatir.

"Makasih" sambung Candra.

Cahaya mengembuskan nafas lega. "Aku kirain apa Candra, udah panik juga."

"Ternyata gini yah rasanya."

"Maksud kamu?"

"Ternyata gini rasanya dirawat pas kita sakit."

"Emang kamu ga pernah dirawat pas sakit? Boong banget."

"Saya juga pengen mama ngerawat saya."

"Emang tante Sarah ga pernah ngerawat kamu?"

"Kok kamu tau yang saya maksud itu mama Sarah?"

"Gimana gatau coba, kan kamu tinggal bareng tante sarah jadi pasti kamu anaknya."

"Mama sekarang lagi mikirin saya apa engga yah?"

"Gaada orang tua yang ga mikirin anaknya yang lagi sakit."

"Tapi mama ga jenguk saya."

"Udah ga usah dipikirin, mending kita jalan jalan keluar." Ajak Cahaya.

Cahaya pun membantu Candra untuk naik ke kursi roda dan membawanya berjalan jalan keluar.

Mereka saat ini sudah ada di taman, Cahaya membawa Candra mendekati bunga bunga yang sangat cantik dan berwarna warni disana.

"Cantik yah bunganya" ucap Cahaya yang terus memandangi bunga bunga itu dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Candra mendongak melihat senyuman Cahaya yang begitu indah dan membuat hatinya terasa sangat hangat.

"Aya" panggil Candra.

"Iya?"

"Jangan terlalu dekat sama saya yah." Pinta Candra.

"Maksud kamu?" Tanya Cahaya bingung.

"Saya goyah Aya, kamu punya Jovan" Jawab Candra.

"Aku bukan punya kak Jovan Candra, aku udah bilang ke kamu berkali kali kan."

"Dalam dua hari ini, kamu selalu ngerawat saya, tersenyum buat saya, saya takut kalau nantinya saya suka sama kamu."

"Candra..."

"Besok dan seterusnya, jangan nemuin saya yah, tunggu sampai perasaan saya mereda."

"Aku bakal tetep jagain kamu, besok kamu pulang siapa coba yang mau nganterin kamu pulang."

"Pak budi besok dateng, kamu tenang aja, jadi saya mohon, jangan dekati saya."

Mendengar kata kata barusan membuat Cahaya terluka, sejak awal dia datang, dia memang datang untuk menemani Candra, tapi hanya itu, dia tak tahu kenapa dia bisa terhanyut oleh Candra. Cahaya pun langsung memeluk Candra yang ada didepannya. "Jangan menjauh Candra, hati aku sakit kalau kamu bilang mau menjauh." Ucapnya pelan.

Candra merasakan pelukan yang sangat hangat dibelakangnya, Candra suka itu, tetapi Candra memilih untuk melepaskan pelukan itu karna Candra memikirkan Jovan. "Tapi saya ga mau ngerebut kamu dari Jovan."

CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang