Istirahat kedua, Candra berlari sekuat tenaga untuk sampai ke UKS setelah mendengar bahwa Jovan cedera pada kakinya. Dia bahkan tidak berpikir kalau disana juga akan ada teman teman Jovan. Pikirannya saat itu hanya satu yaitu melihat keadaan Jovan.
Tak butuh waktu lama akhirnya Candra sampai didepan UKS, tanpa ragu Candra langsung membuka pintunya dan langsung masuk.
Didalam sana terlihat Jovan yang sedang berbaring dengan kaki yang di gips ditemani dengan ke enam temannya yaitu Danu, Jere, Tama, Jefri, Malvin, dan Karel.
Mereka terkejut karna Candra langsung masuk dan membuka pintu secara kasar.
"Ngapain lo disini?" Tanya Karel.
"Saya cuma mau liat keadaan Jovan" jawab Candra.
"Pergi, gue meles liat lo" ucap Jovan.
"Lo ga ada urusan sama Jovan mending lo pergi deh sebelum kita nambahin luka luka dibadan lo" suruh Tama.
"Kamu kenapa ga nelfon orang tua kamu? Bukannya mama kamu harus tau yah?" Kata Candra.
Jovan tidak menjawab dan memilih untuk menutup matanya saja untuk mengindari Candra.
Malvin menghela nafasnya kesal " lo dibilang pergi kenapa gamau dengerin kita sih, lo beneran mau dihajar?"
"Saya nanya ke Jovan, jadi Jovan harus jawab saya" balas Candra.
Akhirnya Jefri kehabisan kesabaran, dia langsung berdiri dan mendorong tubuh Candra sampai menabrak tembok. "Udah untung tadi kita baikin lo, lo malah gamau dengerin kita, minta dikasi pelajaran emang lo!"
"Jovan, kamu bener gamau nelfon mama kamu?" Tanya Candra yang tubuhnya ditahan oleh jefri.
"Aram, jovan ga suka lo disini, jadi mending pergi!" Bentak jefri lagi.
"Jefri nunduk dulu" perintah malvin.
Jefri pun langsung menunduk dan saat itu juga Malvin melemparkan ponselnya dan langsung mengenai hidung Candra sampai hidungnya mengeluarkan darah.
"Untung gue punya 3 HP, kalau cuma punya 1, gue langsung minta lo gantiin HP gue" ucap Malvin.
"Kan udah dibilang pergi Can, mending dengerin aja" Jere berbicara.
Akhirnya Danu berdiri dan menarik lengan Candra untuk keluar dari sana.
"Gue tau lo khawatir sama kakak lo, tapi ga usah nunjukin itu, Jovan juga gasuka" bisik Danu saat mereka sudah keluar dari UKS.
"Cerita ke saya kenapa Jovan bisa cedera" pinta Candra.
"Kenapa gue harus?"
"Saya khawatir sama Jovan"
"Tapi gue ga peduli, mending lo pergi sekarang!"
Akhirnya Candra memutuskan untuk pergi, tetapi saat dalam perjalanan menuju kelas, Candra langsung menelfon Sarah tetapi Sarah tidak mengangkatnya.
"Akhirnya ketemu" ucap Cahaya yang dari tadi berkeliling mencari Candra karna Candra tiba tiba saja berlari dan tidak bisa dikejar oleh Cahaya karna memang Candra berlari sangat kencang.
Akhirnya Candra berhenti menelfon Sarah saat Cahaya datang karna dia takut ketahuan sedang menelfon Sarah.
"Kenapa cari saya?" Tanya Candra dan kembali berjalan meninggalkan Cahaya.
Cahaya dengan cepat menyusul Candra dan mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Candra. " Hidung kamu kenapa? Siapa yang bikin hidung kamu berdarah?" Tanya Cahaya"
"Saya gapapa"
"Kita ke UKS yah, buat obatin hidung kamu" pinta Cahaya.
"Gausah, kalau kau ke UKS mending kamu sendiri aja, Jovan cedera, kakinya di gips"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRA DAN SEMESTA ||END
Teen FictionBukan cuma orang orang yang membenci Candra, tetapi juga semesta. Apakah kehidupan Candra akan berubah nantinya? Jangan jupa vote and follow guys Maaf banget kalau banyak typo, baru direvisi kalau udah end nanti SELAMAT MEMBACA