PART 29

400 36 1
                                    

Hari ini Candra pulang sedikit sore karena sedang piket di sekolah karena itu, begitu sampai dirumahnya, Candra ingin langsung tidur di kamarnya karena ia sangat lelah sekarang. Tetapi, Candra mulai menghentikan langkahnya ketika ia melihat dua orang asing sedang duduk di ruang tamu bersama mamanya. Ia menatap bingung kedua orang itu.

"Dia nenek dan kakek kamu, Candra" cuap Dewi yang langsung memperkenalkan kedua orang itu saat melihat ekspresi wajah Candra yang terlihat bingung.

Candra pun mulai melangkahkan lagi kakinya mendekati kedua orang yang diperkenalkan oleh mamanya tadi. Candra mulai mengulurkan tangannya untuk mengalami keduanya tetapi kedua orang itu tidak menggubris sama sekali. Mereka justru menatap sisis kearah Candra.

"Nama saya Candra, Kek, Nek" ucap Candra memperkenalkan diri.

"Kamu itu tidak pernah diinginkan disini. Sebaiknya kamu tidak kembali" ucap Farhan lelaki yang bisa disebut sebagai kakek dari Candra.

"Pah, kenapa bilang gitu sih ke Candra!" Balas Dewi.

"Candra, kamu ke kamar dulu yah sayang, mama mau bicara sama nenek dan kakek dulu" Sambung Dewi lagi.

"Iya, Mah" Candra pun kemudian berjalan meninggalkan mereka semua yang sedang berada di ruang tamu lalu ia beranjak untuk pergi ke kamarnya.

Jujur, ucapan kakeknya itu cukup melekat dalam pikiran Candra. Entah mengapa, dia merasa kalau dia juga tidak diinginkan oleh keluarga ini. Keluarga barunya tetap membenci Candra.

Meskipun Candra juga belum bisa menerima keluarga barunya, tetapi ucapan kakeknya tadi itu membuat Candra berpikir, kalau dimanapun ia berada, tidak akan ada yang bisa menerimanya.

Candra mulai merebahkan tubuhnya kekasur lalu ia mulai merenungi kehidupannya. Kenapa kebahagiaannya tidak bisa bertahan lama? Kenapa kehadirannya selalu tak bisa diterima? Sembari memikirkan itu, tiba-tiba saja pintu kamar Candra di ketuk oleh seseorang.

Candra pun beranjak untuk membukakan pintu kamarnya. Alangkah terkejutnya Candra ketika melihat yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya adalah sang nenek.

"Sekarang umur kamu sudah tujuh belas tahun kan?" Tanya Mina.

"I–iya nek"

"Saya boleh masuk?"

Candra pun mulai membuka pintu kamarnya dengan lebar membiarkan wanita yang dia sebut nenek itu masuk kedalam kamarnya.

Wanita tua itu pun mulai duduk di pinggir ranjang milik Candra. "Duduk di samping saya" perintah Mina yang langsung dilakukan oleh Candra.

"Candra, sudah tujuh belas tahun kamu memberikan luka kepada banyak orang. Dimulai dari Joni, Dewi, Sarah, anaknya Sarah, bahkan saya dan suami saya. Kehadiran kamu membuat Joni dan Dewi mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan kamu. Sarah, dia bahkan sudah terluka dari kecil karena ayahnya yang selalu melakukan kekerasan fisik kepadanya, semakin bertambah kebencian ayahnya kepadanya Sarah karena dia merawat seorang aib di keluarga mereka. Dan saudara kamu, dia juga terluka karena mengetahui papanya yang mengkhianati mama tercintanya, kemudian, saya dan suami saya juga harus berhati-hati mengawasi kamu agar tidak terekspos oleh media karena itu bisa memengaruhi citra keluarga kami. Jadi saya minta sama kamu, pergi jauh-jauh dari hidup saya dan keluarga saya. Karena Dewi dan Joni tidak bisa lagi melepaskan kamu, sekarang kamu yang harus melepaskan mereka. Tinggalkan mereka yah? Saya akan kirim kamu ke luar negeri dan kamu bisa tinggal disana. Saya sudah pesan tiket, kamu bisa pergi besok pagi"

Setelah mengatakan itu, Mina pun memberikan tiket pesawat kepada Candra lalu ia langsung beranjak meninggalkan Candra yang masih mematung ketika mendengar ucapannya tadi.

CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang