PART 21

331 30 1
                                    

Candra, Riki, dan Cahaya masih sibuk berbincang. Sekarang mereka berada di rumah pohon yang dibuat Candra. Cahaya benar benar kagum melihat rumah pohon itu, rumah pohon yang kokoh, indah, bersih dan juga rapi, dia tidak menyangka jika Candra bisa membuat rumah pohon seperti ini, ditambah lagi Candra bisa merawat rumah pohon itu sehingga  rumah pohon itu bisa terlihat seperti itu.

"Candra kamu hebat bisa bikin rumah pohon ini, aku kagum" kata Cahaya yang saat ini sedang sibuk melihat foto foto yang ada di dinding rumah pohon itu.

"Saya ga hebat Aya, ini aja saya kerjain 5 bulan"

"Tapikan sama aja Can, kamu bikin ini sendiri, kamu janji yah nanti bikinin anak anak kita rumah pohon juga nanti"

"Yaelah Aya, Candra tuh nanti bakal jadi dokter, ngapain dia harus bikin rumah pohon segala, lagian lo juga yakin banget kalau lo bakal nikah sama Candra" Riki menyela.

"Yaudah sih Ki, aminin aja, lo emang mau gue sumpain ga berjodoh sama Fara?" balas Cahaya.

"Jangan gitu dong, kan gue udah cinta mati sama Fara"

"Makanya iyain gue aja"

Dari tadi Candra hanya tertawa melihat tingkah kedua orang di  depannya itu, sangat menyenangkan rasanya melihat kedua orang yang dia sayangi berdebat seperti itu, sangat lucu menurut Candra.

"Saya janji akan membuatkan anak anak kita rumah pohon  Ay, karena itu kamu jangan tinggalin saya, kamu harus bersama saya sampai akhir" ucap Candra mencoba menghentikan perdebatan keduanya.

"Bucin lo Can, gue juga pengen kali bucin sama Fara" jawab Riki merasa kesal dengan perkataan Candra.

"Yaudah sana pergi, ajakin Fara jalan" Cahaya memberi masukan.

"Besok aja gue jalannya, awas aja kalau besok ada yang gangguin gue pacaran, terutama elo Aya" kata Riki yang sedang  menatap Cahaya dengan sangat tajam.

Mereka terus berbincang sampai  Jovan menelfon Candra dan memberi tahunya agar cepat pulang karena sebentar lagi Sarah akan pulang kerja padahal masih satu jam lagi sebelum jam  pulang kerja, Jovan memang tidak tahu jika Candra membawa Cahaya dan Riki ke rumah pohon,  rumah pohon yang bahkan Jovan tidak tau, karena itu dia menelfon sebelum Candra sebelum Sarah sampai di rumah karena Candra juga masih harus memasak makanan untuk Sarah dan Jovan terlebih dahulu.

"jovan bilang apa" tanya Riki saat Candra menutup telfonnnya.

"Saya disuruh pulang sekarang, mama bentar lagi datang dan saya harus masak dulu" jawab Candra.

"Kamu lagi sakit tapi kok masih harus masak? kenapa bukan kak Jovan aja yang masak buat mama kamu" Cahaya berbicara.

"Jovan engga bisa masak" bukan  Candra yang menjawab itu tetapi Riki.

"Lagian saya juga udah engga apa apa" ucap Candra.

"Engga apa apa gimana sih Can, udah jelas jelas kamu engga ke sekolah jadi pasti kamu sakitnya parah"

"Udah Can, biar gue aja yang masakin buat tante Sarah"

"Aku juga mau bantu masak, jadi kamu istirahat aja di kamar kamu, abis masak juga kita langsung pergi, jadi kamu engga usah nungguin aku sama Riki pamitan, istirahat aja pokoknya"

"Saya udah engga apa apa kok, besok juga udah ke sekolah lagi"

"Yaudan buruan, keburu tante Sarah dateng entar kalau  kita kelamaan ngobrol disini" ucap Riki yang langsung pergi begitu saja dan segera diikuti oleh Candra dan Cahaya. 

Sarah baru saja pulang untung saja Riki dan Cahaya sudah pulang dari tadi, mereka tadi sempat mengecek Candra sebelum pulang tetapi ternyata Candra tidak beristirahat sama sekali, justru dia malah sedang belajar. Saat ini Sarah sudah duduk di meja makan bersama Jovan dan Candra yang berdiri di samping Sarah.

"Candra, ini saya mau nanya, kenapa masakan kamu rasanya beda?" ucap Sarah.

"Engga enak yah ma? maaf yah, maafin Candra"

"Enak, tapi saya lebih terbiasa dengan masakan kamu yang dulu"

"Iya ma, Candra akan masakin yang kayak biasa besok"

"Ohiya Jovan, tadi mama ketemu sama tante Lilis, kita lagi bahas perjodohan kamu sama Cahaya" kini Sarah beralih pandang menatap Jovan"

"Iya mah" singkat Jovan.

Jujur saja Candra sedih saat mendengar perkataan Sarah saat itu, selama ini Candra dan Cahaya hanya bersenang senang sehingga mereka melupakan tentang Perjodohan Jovan dan Cahaya. Candra menunduk menyembunyikan wajah sedihnya. Candra memang orang yang tidak suka jika ada orang yang melihat wajah sedihnya selain dirinya sendiri'

Jovan sadar dengan tingkah Candra  saat itu, karena itu Jovan memutuskan untuk  menyudahi makannya. "mama, Jovan udah selesai, Jovan ke kamar dulu" ucap Jovan sebelum dia benar benar pergi dari tempat itu sementara Sarah hanya menjawab Jovan dengan anggukan sembari melanjutkan makannya.

Tak lama Sarah juga selesai makan dan langsung pergi ke kamarnya sementara Candra baru memulai makannya. 


...........


Disisi lain saat ini Cahaya sedang duduk di bangku taman dekat rumahnya, terlihat Cahaya sedang menunggu seseorang untuk datang. tak lama seorang wanita paruh baya datang dan duduk di samping Cahaya. "maaf yah sayang, kamu jadi nunggu lama gini" ucap wanita itu yang tidak lain adalah Dewi.

"Cahaya juga baru nyampe kok tante" jawab Cahaya padahal dia dari tadi dia sudah menunggu bahkan dia sudah digigit nyamuk dari tadi.

"Jadi gimana Candra? tanya Dewi.

"Candra sakit tan, dia tadi engga ke sekolah makanya aku sama satu temen aku jenguk dia"

"Sakit? tadi tante ketemu dia di jalan kok pas jam sekolah"

"Ketemu tan? ngobrol bareng gitu?"

"Iya, saya senang banget karena itu pertama kali tante ngobrol bareng Candra"

"Ohiya tante, tadi aku sempet fotoin Candra sama rumah pohon yang dia buat sendiri"

"Rumah pohon? kok saya engga tau tentang rumah pohon"

"Itu karena tempatnya itu agak jauh di belakang rumah tante Sarah, jadi suruhan tante engga mungkin tau soal itu"

"Tante mau liat fotonya engga?" kini Cahaya menunjukkan foto penampakan  rumah pohon Candra.

Selama ini memang Cahaya selalu melapor semua hal tentang Candra ke Dewi. Bahkan Cahaya juga pindah sekolah demi mengawasi Candra. Cahaya menuruti perintah Dewi  untuk membalas budi karena perusahaan yang di kelola Dewi sudah membantu mencegah kebangkrutan perusahaan mamanya dan juga  karena dia sudah menyukai Candra saat pertama kali Dewi memperlihatkan foto Candra.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Maaf banget yah all baru bisa up sekarang, lagi banyak kerjaan soalnya😭😭😭😭






CANDRA DAN SEMESTA ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang