Setelah menikmati indahnya menjadi ratu dan pangeran sehari semalam ,hari berikutnya Billar dan Lesti mendapat hadiah Honymoon ke Maroko dari partner kerja Billar yaitu Basuki Soerodjo.
Awalnya Billar dan Lesti sama sekali belum memikirkan akan hal itu apalagi saat ini masih dalam masa pandemi yang tipis kemungkinan Billar dan Lesti bisa melancong ke luar negri.
Tapi seperti yang telah mereka ketahui bahwa Cobaz telah mengurus semuanya hanya saja Lesti dan Billar harus swab anti gen untuk memastikan bahwa keadaan mereka memang benar-benar sehat.
"Sayang ini beneran kan?". Sudah ke sekian kalinya Lesti bertanya seperti itu kepada Billar sang suami.
"Iya sayang itu bener. Coba itung udah berapa kali kamu nanya gitu ke kakak? Iya itu bener kita nanti honeymoon ke Maroko". Jelas Billar begitu sabar.
"Tapi kita nanti harus swab anti gen dulu sebelum berangkat".
"Maaf ya sayang kali ini kita honeymoon nya ngikut Cobaz dulu ya? Baru nanti kita honeymoon sediri kemanapun kamu mau". Billar tersenyum simpul di depan sang istri.
"Kakak dengerin Dede! Dari awal kita berencana buat nikah itu Dede gak mikirin sampai situ yang penting kita sah dulu. Kalau pun kita honeymoon dede ngikut kakak aja. Tapi ini malah dapat hadiah honeymoon dari Cobaz". Tangan Lesti masih setia bertengger mengusap lembut rambut Billar yang sedikit berantakan.
"Mungkin Cobaz ngasih hadiah ini ke kita karena dulu Cobaz pernah bercandain kakak tanya² gitu nanti kita honeymoon kemana? Kakak jawab aja ke Maroko, eh malah diaksih beneran sama Cobaz".
Masih teringat jelas beberapa bulan yang lalu ketika Billar berkunjung ke kantor Cobaz. Dimana Cobaz yang bertanya kemana LesLar akan honeymoon, Billar pun menjawab asal ia ingin ke Maroko.
Tapi siapa sangka bahwa celotehan Billar itu kini menjadi nyata. Dua tiket gratis untuk honeymoon ke Maroko sudah ada didepan mata hanya menunggu keberangkatan Lesti dan Billar saja.
Dan mereka berdua berencana akan berangkat ke Maroko besuk pagi. Padahal masih banyak pekerjaan yang menumpuk yang harus di selesaikan keduanya.
Manager masing-masing pun memaklumi hal itu, apalagi diketahui bahwa Lesti maupun Billar tak akan menunda memiliki momongan dalam waktu dekat. Maka dari itu Lesti dan Billar mau menerima tawaran honeymoon ke Maroko dari Cobaz.
Siang telah berganti malam Lesti dan Billar beserta keluarga kini telah menikmati makan malam di kediaman Billar yang berada di kawasan Bintaro.
"Sayang mau makan pake apa?". Seperti biasa Lesti selalu menyiapkan makan untuk sang suami.
"Ikan aja sayang sama sayur asem". Dengan telaten Lesti pun menyiapkan makan malam untuk Billar. Tak lupa ia menyuapi Billar makan seperti hari-hari biasanya.
"No besuk anterin gue ya sama Dede ke rumah sakit!". Perintah Biar pada Eno sang supir pribadi nya.
"Siapa yang sakit bos?". Tanya Eno bingung. Pasalnya setau dia tidak ada orang yang sakit dirumah ini.
"Enggak bang Eno. Dede sama kakak mau swab anti gen. Kan besuk kita mau fligh ke Maroko".
Eno, Adlin,dan Novi serta bibi Asih yang mendengar itu pun sedikit terkejut karena mereka sama sekali tidak mengetahui perihal bulan madu Lesti dan Billar ke Maroko.
"Kalian mau honymoon? Kok gak kasih tau kita bos?". Tanya Eno sedikit penasaran.
"Hadiah dari Cobaz bang. Satu Minggu kita di Maroko". Nampak raut bahagia terpancar di wajah Lesti.
"Wah² LesLar Junior cooming soon ni? Ditunggu ya bos,de". Ucap Novi antusias.
"Aamin doain aja ya yang terbaik buat kita". Ucap Billar tersenyum simpul.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐢
Teen Fiction𝓢𝓪𝓽𝓾 𝓗𝓪𝓽𝓲 𝓢𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓜𝓪𝓽𝓲 Support author dengan cara: ✅ Follow ✅ Vote ✅ Comment & Share