Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya pesawat yang ditumpangi Lesti dan Billar mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Mohammed V Maroko.
Rasa bahagia nampak terpancar diraut wajah Lesti. Tak pernah terbayang sebelumnya bahwa ia dapat menginjakkan kaki di kota Maroko ini."Suka gak sayang?". Tanya Billar masih takjub akan keindahan kota Maroko ini.
"Suka banget kakak". Tak dapat lagi di ungkapkan dengan kata-kata akan keindahan kota Maroko walupun Indonesia jauh lebih bagus juga.
"Ya udah langsung ambil koper yuk!". Lesti pun mengikuti kemana kaki sang suami melangkah. Kini ia telah sampai di bagian pengambilan koper dan mereka langsung mengambil koper yang mereka bawa.
Sedari turun dari pesawat keduanya sama sekali tak melepas gandengan tangannya. Banyak pasang mata yang melihat ke-uwu an mereka berdua ini. - Maklum pengantin baru): Jomblo bisa apa atuh😜.
"Kenapa sih kok mereka lihatin kita terus? Emang ada yang salah ya sama kita sayang?". Heran Lesti pada mereka yang tak berkedip sekali pun menatap keduanya.
"Biasa sayang mungkin mereka iri sama kita yang selalu menebar ke uwu an apalagi dari tadi kita gak lepas tangan". Billar sedikit terkekeh atas jawaban nya itu.
"Belum tau dia sayang siapa kita. Kalau saja mereka salah satu LesLar Lovers mungkin mereka akan lebih girang dan bakal minta foto". Lagi-lagi Billar terkekeh dan diikutin Lesti.
"Mungkin gini kali ya kak batin mereka Nikmat mana yang engkau dustakan tuhan?". Tawa mereka berdua pun pecah seketika, melihat betapa sederhananya ke recehan mereka yang dapat menimbulkan kebahagiaan tersendiri.
"Kata-kata itu cocoknya keluar waktu kakak ucapin pas lihat kamu mau tidur gitu, baru pas itu". Jawab Billar santai.
"Ih itu ma mau kakak, dasar Muhamad Rizky bucin Billar".
"Tapi kan kamu cinta". Dengan posesifnya Billar memeluk Lesti dari samping, seolah-olah tidak memperbolehkan siapapun melihat tubuh istrinya.
"Maaf ya bapak, kalau dede gak cinta gak mungkin Dede mau tidur berdua sama bapak". Entah mengapa hari ini mereka berdua begitu sangat bucin.
Tak lama kemudian ada taxi yang berhenti tepat dimana Billar dan Lesti berdiri. Lesti sedikit heran sedangkan Billar terlihat santai. Supir taxi itu kemudian turun dan menghampiri mereka.
"Excuse me sir, is this true with Mr. Muhamad Rizky Billar?". Tanya supir bernamakan Habibie itu.
"Surely this is Mr. Habibie, Mr. Basuki Soerodjo's trust? Yes, that's right, I'm Rizky Billar". Billar pun menjawab dan nampak sedikit tersenyum.
Ternyata ia adalah supir taksi kepercayaan Cobaz di Maroko. Singkat cerita Cobaz dan Habibie sudah kenal di sini. Dan Habibie di percayai Cobaz untuk mengantar Lesti dan Billar menuju hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐢
Teen Fiction𝓢𝓪𝓽𝓾 𝓗𝓪𝓽𝓲 𝓢𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓜𝓪𝓽𝓲 Support author dengan cara: ✅ Follow ✅ Vote ✅ Comment & Share