Complete Each Other✨

501 66 2
                                    

Setelah dilamar pasca ulang tahunnya yang ke-20
seminggu kemudian Ara dilamar secara resmi oleh Nanda. Tak main-main bahkan Nanda memberikan seserahan beserta mobil Alphard keluaran terbaru.

Tak terasa gadis yang masih berkuliah itu telah menemukan dambaan hati nya. Nanda mahasiswa cool yang tak sengaja dikenalnya lewat pertukaran pelajar antar universitas di Indonesia.

Nanda yang merupakan keturunan Jawa Tionghoa membuat kehidupan di keluarga LesLar penuh dengan perbedaan,namun dengan perbedaan inilah mereka bisa bersatu.

"Nanda Ara mana kok gak nemenin kamu disini?". Tanya Lesti heran pasalnya sedari tadi Nanda datang Ara tak ada menemani Nanda.

"Biasa bun marah dia gak jadi kita pergi jalan-jalan". Jujur Nanda pada calon ibu mertuanya.

Billar datang dan ikut nimbrung bersama sang istri Lesti dan Nanda.
"Nda yang sabar ya ngehadepin Ara suka pundungan dia kalau apa-apa gak diturutin itung-itung belajar lah punya istri tipe Ara. Kasih aja bunga atau makeup pasti langsung senyum lagi".

"Iya pa paling nanti marah gak lama. Aku tinggal pasti di cariin nanti aku pesen bucket aja di langganan aku". Jawab Nanda mengulum senyum paham.

Benar saja tak lama kemudian kurir pengantar bucket bunga pesanan Nanda sudah datang. Nanda langsung ingin memberikan pada gadisnya.

"Sayang buka dong! Aku ada sesuatu buat kamu". Ucap Nanda dari balik pintu kamar Ara.

"Lagi sibuk". Cuek Ara benar-benar marah pada tunangannya itu namun Nanda tak menyerah dan terus berusaha.

"Mau aku bantuin?". Tanya Nanda menawarkan diri untuk membantu Ara namun Ara kekeh tetep menolak.

Lesti yang mengetahui itu pun berusaha untuk membantu calon menantunya. Bagaimana pun Lesti yang bisa menyetarai hati Ara.

"Kak keluar yuk kita makan malam! Nanda udah bela-belain lho pulang kerja datang kesini buat nemuin kamu". Jika sang bunda Kejora sudah bersuara mau tidak mau Ara membuka pintu dan menemui siapapun orang itu.

Ara keluar dari kamar langsung melewati Nanda yang berdiri disampingnya tanpa menoleh sedikit pun dan langsung duduk di kursi meja makan.

Melihat Ara sudah nyelonong begitu saja Nanda pun langsung ikut menghampiri Ara yang sudah terlebih dahulu gabung bersama bunda papa dan adik satu-satunya Gala.

"Ayo dong Nanda di ambilin makan!". Lesti mengambilkan Billar makan sembari menyuruh Ara untuk mengambilkan makanan untuk Nanda.

"Gak usah bunda biar Nanda ambil sendiri! Mungkin Ara lagi capek kan tugasnya banyak". Begitu pengertian sekali Nanda pada Ara.

"Udah bang tinggalin aja biar sekalian nangis terus laptop Gala di injak sekalian aja biar hp iPad MacBook sekalian di pecahin". Kompor Gala pada Nanda tapi gregetan sendiri pasalnya ketika sang kakak sedang patah hati pasti barang Gala yang menjadi korbannya.

"De bisa gak sih gak usah jadi kang kompor nanti sebelas dua belas dong sama paman Benni kamu kang kompor paman Benni kang goreng". Canda Lesti tertawa sembari menyuapi suaminya ini. Walaupun hampir menjadi kakek nenek namun kebiasaan Lesti dan Billar tak pernah berubah selamanya_-.

"Lihat tuh bunda sama papa udah tua tapi masih mesra! Di contoh dong jangan cuma dilihatin! Pasti di dalam hati bang Nanda juga mau kok di suapin gitu iya gak bang?". Lagi-lagi Gala menjadi kompor antara Nanda dan Ara.

"Iya bawel".

Dengan muka masih pundung Ara pun mengambilkan Nanda makanan cukup sesuai porsi Nanda pada biasanya.

"Ditinggal pergi nanti nangis sok-sokan ngambek lagi. Ditinggal beneran baru tau". Tak bosan-bosannya Gala menggoda sang kakak.

Setelah makan malam selesai Ara langsung kembali ke kamar entah apa yang dilakukan. Melihat pintu kamar Ara sedikit terbuka Nanda pun langsung masuk tanpa permisi gak papa lagi urgent.

𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang