Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Billar, sore ini Billar mengajak ikut serta anaknya bermain bola di Gelora Bung Karno bersama time bola Advangers nya.
Sedangkan sang bunda hari ini sedang photoshoot untuk produk terbaru LesLar Fashion. Rekomendasi fashion keluarga. LesLar Fashion resmi dibuka dan launching perdana T-shirt pada saat baby Ara berusia lima bulan.
Rupanya Ara yang kini hampir berusia satu tahun dan sudah bisa berjalan nampak excited ketika tahu bahwa dirinya akan diajak bermain bola oleh sang papa. Terlihat sedari tadi Ara berjalan tak ada hentinya dan menarik-narik tangan sang papa.
"Iya sayang bentar kan papa lagi siap-siap nanti baru kita berangkat". Dengan sayang Billar mencium seluruh inci wajah sang anak yang begitu menggemaskan.
"Papa Ola Ola". Oceh Ara antusias karena bakalan diajak main bola sama papa Billar.
"Iya sayang nanti ikut papa yang main bola ditemenin Uncle Adlin". Billar pun mengendong Ara dan segera keluar kamar setelah selesai bersiap-siap.
Di perjalanan Ara tidak bisa diam dan sedari tadi ia mengoceh tak ada hentinya. Bayangkan saja seorang Rizky Billar dan Adlin harus mengurus Ara satu hari full karena ditinggal bunda Lesti kerja.
"Bos ini beneran main bola bawa Ara?". Adlin pun sampai tak habis pikir dengan bos nya ini.
Tapi apa boleh buat tidak ada orang dirumah itu terkecuali mbok Yuni yang tidak memungkinkan mengasuh Ara karena usianya yang sudah lumayan tua.
"Sekali-kali lah lae kan dirumah gak ada orang kasihan mbok Yuni kalau harus jaga Ara,tau sendiri kan Ara aktif banget".
"Gak di marahin Dede kan bos kalau bawa Ara ke lapangan?".
"Enggak papa lae yang penting gak jauh dari pengawasan kita aja". Jelas Billar.
"Papan obil obil". Oceh Ara melihat mobil yang berlalu lalang di jalanan itu.
"Iya Ara itu mobil kayak yang di naiki Ara ya".
"Papa unda unda ana papa". Lagi-lagi Ara mengoceh tak ada henti-hentinya membuat Billar semakin bingung tak terkecuali dengan Adlin.
"Iya sayang iya bunda kan lagi kerja hari ini Ara sama papa ya lihat papa main bola sama uncle Adlin".
"Ya Allah anak siapa sih ini cerewet banget deh sumpah". Oh tidak! Sepertinya papa muda ini mulai frustasi.
"Kan anak loe bos sama dede ya kali anak Moreno". Disitu seketika tawa Adlin dan Billar pecah secara bersamaan.
Tapi terkadang tak bisa dipungkiri jika tidak ada Ara rumah akan terasa sepi tapi jika ada Ara rumah akan seperti kapal pecah dan akan ramai seperti studio musik dangdut.
Setelah selesai mengganti pakaian Billar pun berpamitan kepada Ara untuk terjun ke lapangan dan agar Ara bisa menyaksikan pertandingan bola sang papa.
"Ara ikut uncle Adlin dulu ya papa mau main bola. Nanti Ara nyemangati papa dari Tribun". Ara yang masih belum paham pun hanya mengangguk sebagai jawabnya.
"Lae titip Ara ya".
Setelah kurang lebih satu setengah jam Billar dan time bermain bola pertandingan pun selesai dengan skor akhir 3-2. Pertandingan ini dimenangkan oleh Billar. Billar pun ikut andil membobol gawang sebanyak dua kali.
Setelah bener-bener selesai mengganti pakaian Billar pun mengajak ikut serta Ara dan Adlin hanya sekedar berswa foto dengan sahabat-sahabat nya di area lapangan.
"Tumben lar loe bawa Ara?". Tanya Ady Sky heran kepada Billar karena sama sekali belum melihat Ara di ajak Billar bermain bola.
"Iya Dy emaknya lagi kerja mumpung free juga ini". Jawab Billar santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐢
Teen Fiction𝓢𝓪𝓽𝓾 𝓗𝓪𝓽𝓲 𝓢𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓜𝓪𝓽𝓲 Support author dengan cara: ✅ Follow ✅ Vote ✅ Comment & Share