Harta Berharga✨

662 97 9
                                    

Karena Lesti dan Billar sepakat meliburkan para asisten selama satu minggu jadi mulai hari ini Lesti semua yang mengurus rumah tentunya dengan di bantu suami terbucinnya siapa lagi kalau bukan Muhamamd Rizky Bucin Billar.

Tapi sepertinya Lesti tidak begitu percaya dengan kinerja sang suami dan tentunya di tidak yakin jika sang suami bisa membantunya mengurus rumah.

Sekitar pukul empat pagi Lesti sudah bangun dari tidurnya padahal hari-hari biasa paling minim Lesti bangun jam lima. Hal ini karena Lesti akan membereskan rumahnya sendirian.

Lesti sengaja tak membangunkan sang suami karena ia tau bahwa semalam Billar baru selesai syuting sekitar pukul satu malam.

Setelah mencuci muka Lesti pun mulai turun ke bawah dan dia mengawali pekerjaan dengan menyapu lantai. Mulai dari ruang tamu hingga kamar-kamar.

"Bunda lagi ngapain kok jam segini udah bangun?". Lesti pun sedikit terkejut mendapati Ara sudah berdiri di depannya.

"Ya Allah sayang kamu ngagetin bunda aja. Ini bunda lagi nyapu kan kamu tau sendiri kalau papa sama bunda sepakat buat kasih libur mereka". Jelas Lesti kepada Ara.

"Ya udah Ara bantuin ya Bun?". Tanya Ara menawarkan diri untuk membantu sang bunda.

"Emang kamu nggak papa? Nanti kamu capek sayang".

"Kan kata bunda kita harus saling membantu jadi gak salah dong kalau Ara bantu bunda iya gak?". Ucap Ara begitu dewasa.

"Beneran gak papa kami bantu bunda beres-beres rumah?". Tanya Lesti lagi.

"Enggak papa bunda kalau bunda pergi aku juga sering bantuin mbok Yuni padahal mbok Yuni sama kayak bunda selalu nolak kalau mau aku bantu katanya nanti capek". Jawab Ara mengingat kejadian beberapa hari lalu.

"Padahal mbok Yuni atau pun bunda juga nyapu tapi biasa aja berarti gak salah kan Ara coba?".

"Ya udah iya kamu bantu bunda beresin sofa aja ya sayang!". Ara pun mengangguk antusias.

Belum sempat Lesti dan Ara beberes rumah Billar pun datang dan tiba-tiba memeluk sang istri begitu erat.

"Kalau masih ngantuk mending tidur lagi deh sayang! Jangan bikin tambah riweh bunda lagi beres-beres rumah". Ucap Lesti yang melihat sang suami bersandar di bahunya.

"Papa jangan gitu kasihan bunda berat kan bunda lagi hamil adik Ara pa!". Rengek Ara yang sepertinya tidak terima jika Billar bersandar di bahu Lesti.

"Mending ikut beres-beres aja papa daripada disini gak bermanfaat". Tawar Lesti.

"Bentar papa mau nyapa anak papa dulu". Lalu Billar pun bersimpuh di hadapan Lesti dan mempelajari kepalanya pada perut sang istri.

"Morning baby! Lagi apa sayang em? Sehat-sehat diperut bunda ya kita semua menantimu love you baby". Ucap Billar penuh kehangatan.

"Love you too papa bucin nya bunda". Jawab Lesti kemudian mereka berdua pun tertawa bersamaan.

"Oh jadi sang di love cuma adik Ara enggak?". Protes Ara karena merasa di kacangi.

"Enggak dong sayang papa Love kamu juga pokoknya love kalian bertiga". Mereka bertiga kini pun berpelukan.

"Love papa bunda juga". Kecupan hangat dari Ara pun mendarat sempurna di pipi kanan kiri Lesti dan Billar.

"Udah yuk love love ya nanti lagi sekarang bantuin bunda yuk beresin rumah! Karena mbok Yuni sama aunty gak ada". Ucap Lesti tersenyum memerintah anak dan suaminya itu.

Mereka pun memulai pekerjaannya. Lesti menyapu lantai,Ara merapikan sofa sedangkan Billar? Si bapak tampan ini memilih untuk mencuci piring di wastafel.

𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐇𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐭𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang