Part 29

744 23 0
                                    

Sepasang suami-istri itu saling berebut oksigen setelah selesai melakukan penyatuan mereka di salah satu rumah sewaan milik Noah. Nana terpejam di sampingnya, Noah memandanginya dengan tatapan penuh cinta.

"Aku mencintaimu Nana."

Nana spontan membuka mata, "Bisa kau ulangi lagi?"

"Aku mencintaimu."

Noah mengerutkan dahinya karena tidak mendengar jawaban apapun dari istrinya, ada apa? Kenapa Nana tidak menjawabnya? Apa dia sudah tidak mencintainya?

"Kenapa kau diam?" tanya Noah lembut.

"Tidak... aku hanya... bagaimana dengan kekasihmu?" tanya Nana lagi dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Aku sudah melupakannya, kenapa kau malah membicarakannya?" kata Noah yang tidak suka Nana membahas wanita lain.

"Aku masih ingat bahwa dia mengatakan jika dia kekasihmu dan kau hanya mencintainya!"

Noah mendekap tubuh Nana dari belakang karena tiba-tiba Nana membelakanginya. "Nana, aku mohon maafkan aku. Sekarang aku hanya mencintaimu, tolong percayalah!"

"Aku percaya padamu, tolong jangan sakiti aku lagi!" ucapnya.

"Aku berjanji," ucap Noah yang membuat Nana seketika membalikkan badannya menghadap suaminya.

"Baiklah, aku harap kau menepati janjimu."

Noah menatap kedua manik mata Nana yang masih berkaca-kaca, "Aku berjanji akan memperbaiki kesalahanku padamu, Nana. Tetaplah berada di sisiku sampai semuanya berakhir," gumamnya dalam hati.

***

Amanda membuntuti motor Leon yang melaju sangat kencang. Dia kesulitan mengejar karena dia menggunakan mobil, sedangkan Leon menaiki motor.
Namun sebisa mungkin Amanda tetap mengikutinya agar tidak sampai kehilangan jejak.

Hingga tiba-tiba motor Leon berhenti mendadak memotong jalan mobil Amanda yang membuatnya membanting setir ke kiri dan hampir saja menabrak sebuah tiang listrik. Untung saja dengan cepat Amanda menginjak rem. Jika tidak, mungkin dia akan kembali menabrak seperti yang dialaminya bersama Noah dulu.

"Keluar kau!" bentak Leon yang menghampiri mobil Amanda dan mengetuk kaca mobilnya.

"Mati kau Amanda," gumamnya pelan.

"Keluar atau aku pecahkan kaca mobilmu!" teriak Leon.

"Baiklah... aku akan keluar. Bisa kau menjauh dari pintu mobilku?" tanya Amanda yang membuat Leon seketika memundurkan langkahnya dari pintu mobil itu.

"Cih... sudah ku duga bahwa kau yang selama ini menguntit ku, apa aku benar?" kata Leon malas yang melihat bahwa Amanda lah yang keluar dari mobil itu.

"Dimana Noah?" tanya Amanda yang tidak ingin basa-basi lagi.

"Heh... tidak ku sangka kau mencarinya sampai membuntuti ku kemari. Kau pikir jika kau membuntuti ku hingga kemari kau akan menemukannya? Jangan harap Amanda!" ucapnya tegas.

"Brengs***kk! Cepat katakan dimana kakakmu!" bentak Amanda.

"Apa yang mau kau lakukan? Tidak bisa kah kau berhenti mengganggunya dan mencari pria lain?" tanya Leon yang kemudian berbalik badan ingin meninggalkan Amanda.

"Aku hanya inginkan kakakmu, dan akan aku lakukan apapun untuk mendapatkannya. Termasuk merebutnya dari kakak ipar si**alanmu itu!" tegas Amanda yang membuat Leon menghentikan langkahnya.

"Jika kau memaksa, maka jangan salahkan aku jika aku juga ikut campur dalam urusanmu!" kata Leon lagi yang kali ini benar-benar meninggalkan Amanda.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang